Saat ini pembayaran dengan aset kripto itu masih dalam tahapan uji coba dan baru beberapa kreator terpilih yang bisa menggunakan pembayaran jenis ini.
Melansir Reuters, Sabtu, pengguna program Spaces berbayar dan juga Super Follows Twitter yang telah memenuhi persyaratan tertentu akan menerima penghasilan mereka dalam bentuk koin kripto besutan AS, sebuah stablecoin yang nilainya akan dipatok ke dolar AS.
Stablecoin sendiri merupakan aset kripto dirancang memiliki nilai yang sama dengan aset tertentu.
Pengguna yang menerima pembayaran kripto dapat menyimpan penghasilan mereka di dompet kripto di jaringan Polygon, sebuah perusahaan infrastruktur kripto di blockchain ethereum, dan kemudian dapat menukarnya ke mata uang lain.
Pembayaran kripto itu nantinya akan disalurkan melalui aplikasi Stripe Connect sehingga pembayaran konten oleh Twitter bisa terjadi.
Stripe juga membeberkan akan menambahkan opsi pembayaran dalam aset kripto lainnya di masa depan.
Ide memanfaatkan aset kripto sebagai pembayaran bagi kreator konten sebenarnya sempat diutarakan oleh Elon Musk yang kini masih menjadi pemegang saham terbesar Twitter.
Elon Musk selain dikenal sebagai pebisnis, juga dikenal sebagai orang yang mempopulerkan aset kripto seperti bitcoin hingga dogecoin.
Ia pun saat ini tengah menawar Twitter untuk bisa membelinya seratus persen namun tindakannya ini mengundang kontroversi dari banyak pihak.
Terkait pembayaran bagi kreator konten sebenarnya twitter sudah menambahkan fitur ini sejak 2021 dalam upaya mendorong kreator konten bisa mendapatkan penghasil dan berkontribusi pada ekonomi.
Baca juga: Jack Dorsey bersuara soal tawaran Elon Musk beli Twitter
Baca juga: Elon Musk makin serius ingin beli Twitter
Baca juga: Fitur "Edit" Twitter tetap dapat lacak riwayat cuitan
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022