• Beranda
  • Berita
  • Pemakaian listrik sektor bisnis di DKI Januari-Maret naik 8,7 persen

Pemakaian listrik sektor bisnis di DKI Januari-Maret naik 8,7 persen

26 April 2022 00:23 WIB
Pemakaian listrik sektor bisnis di DKI Januari-Maret naik 8,7 persen
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan memberikan pernyataan pada awak media di Jakarta, Senin (25/4/2022) malam. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menyebutkan, pemakaian listrik untuk sektor bisnis pada Januari-Maret 2022 di DKI Jakarta naik 8,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu seiring menggeliatnya perekonomian di Ibu Kota.
 
"Hal ini merupakan sinyal positif kebangkitan ekonomi yang ditandai bisnis menggeliat di Jakarta," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
 
Doddy menjelaskan, sejak Januari hingga Maret 2022, sektor bisnis menggunakan listrik sebesar 2.758 Giga Watt hour (GWh) dan merupakan konsumsi listrik tertinggi sejak diumumkan pandemi COVID-19 pada Maret tahun 2020.
 
Doddy mengatakan, meskipun jumlah pelanggan listrik di sektor bisnis ini hanya 6,08 persen dari total 4,9 juta pelanggan di PLN UID Jakarta Raya, tetapi konsumsi listriknya 33,3 persen dari total konsumsi listrik Jakarta yang mencapai 8,2 Terra Watt per hour (TWh).
 
"Konsumsi listrik untuk bisnis ini sudah mulai naik, bisa jadi karena banyak perkantoran yang mulai menerapkan 'Work From Office' kembali, 'event offline' mulai digelar, okupansi hotel yang meningkat serta kegiatan di pusat perbelanjaan yang mulai banyak," ujar Doddy.
 
Kenaikan pemakaian listrik yang signifikan di Jakarta dan sekitarnya terdapat pada sektor sosial sebesar 16,2 persen sampai dengan Maret dibandingkan tahun lalu (YoY).

Baca juga: PLN Jakarta siagakan 2.356 personel selama Ramadhan
Baca juga: 150 bidang tanah milik PLN di DKI sudah bersertifikat
 
Konsumen sektor sosial di antaranya sekolah, universitas atau lembaga pendidikan swasta, rumah ibadah dan panti sosial. Selain itu asrama pelajar, pusat pendidikan keagamaan (pesantren), museum milik pemda, rumah sakit dan lain-lain.
 
"Banyaknya sekolah atau kampus yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka secara penuh maupun terbatas kami kira menjadi faktor meningkatnya konsumsi listrik di sektor sosial, tambahan lagi masyarakat juga sudah bisa ibadah di rumah ibadah langsung," kata Doddy.
 
Sedangkan untuk rumah tangga, konsumsi listrik dari awal tahun sampai Maret 2022 naik 4,39 persen dari tahun lalu. PLN juga mencatat kenaikan jumlah pelanggan rumah tangga di Jakarta dan sekitarnya sampai Maret sebesar 3,3 persen dibanding tahun lalu.
 
Kini total pelanggan rumah tangga PLN UID Jakarta Raya sebesar 4,5 juta pelanggan.
 
Secara keseluruhan, PLN UID Jakarta Raya mencatatkan kenaikan konsumsi listrik sebesar 6,4 persen sampai Maret 2022 dan jumlah pelanggan naik 3,2 persen.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022