PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk mencatat restrukturisasi kredit akibat pandemi COVID-19 pada triwulan I 2022 menurun menjadi Rp69,6 triliun dari posisi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp84,3 triliun.Restrukturisasi kredit akibat pandemi terus menunjukkan perbaikan yang semakin positif pada awal 2022
“Restrukturisasi kredit akibat pandemi terus menunjukkan perbaikan yang semakin positif pada awal 2022," tutur Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Royke Tumilaar dalam Public Expose Kuartal I 2022 di Jakarta, Selasa.
Bahkan, lanjut dia, debitur BNI terdampak pandemi telah mulai melakukan pembayaran kredit saat ini. Oleh karena itu, BNI optimistis tren perbaikan kualitas kredit akan terus berjalan pada semua segmen.
Baca juga: BNI restrukturisasi kredit untuk program PEN Rp122 triliun
Kualitas kredit terus membaik, kata dia, sehingga menambah kemampuan perseroan dalam mengakselerasi pencetakan pendapatan pada awal tahun.
Di sisi lain Royke Tumilaar menyampaikan perbaikan risiko kredit juga memberi dukungan peningkatan kinerja yang sangat baik pada awal tahun ini.
Kondisi tersebut tercermin dari Loan at Risk (LAR) BNI pada triwulan pertama tahun 2022 yang tercatat 22,1 persen atau membaik 4,8 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Demikian pula halnya dengan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) BNI yang terus bergerak membaik 60 basis poin (yoy) ke posisi 3,5 persen dari periode sama tahun lalu yaitu 4,1 persen.
Baca juga: BNI telah restrukturisasi kredit Rp69 triliun akibat pandemi
Baca juga: BNI siapkan kebijakan restrukturisasi kredit usaha terdampak COVID-19
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022