Sebanyak 412 siswa SMK partner Samsung Tech Institute (STI) yang terpilih mengikuti program PKL Samsung In-store itu merupakan siswa yang lulus seleksi dari sekitar 990 siswa yang mendaftar.
Baca juga: Samsung Indonesia resmikan Galaxy A03, tersedia dua pilihan
PKL merupakan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran yang dilaksanakan oleh dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan dengan kemampuan dan kompetensi dari siswa sesuai bidangnya.
PKL diperkuat dengan UU Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No 60 tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan Tinggi serta Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2341U2001 tentang Kurikulum Nasional.
Mulai tahun ini, Samsung memutuskan untuk memberi kesempatan siswa menyelesaikan PKL-nya juga di gerai-gerai Samsung di mana sebelumnya penempatan PKL ini hanya berlangsung di Samsung Service Center.
Gerai Samsung yang menerima siswa-siswa STI terbaik mencapai 428 store, tersebar di 8 area meliputi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jabodetabek, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Nusra, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Maluku.
Baca juga: Luhut sebut Indonesia masih jadi tujuan investasi
Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, dalam siaran persnya Kamis mengatakan bahwa terjun ke dunia kerja nyata adalah hal yang sangat ditunggu oleh siswa-siswi STI agar bisa mempraktikkan langsung apa yang mereka pelajari.
"Hal ini menambah rasa optimis atas apa yang Samsung lakukan di program STI, kami ingin membantu para tenaga kerja muda ini untuk bisa tampil percaya diri sekaligus membantu pemerintah mencetak tenaga-tenaga kerja yang terampil, berpengetahuan luas, cekatan sekaligus luwes dalam melayani pelanggan," kata Ennita.
Menurutnya, para siswa tampak memanfaatkan ilmu yang dipelajari di STI. Ini adalah modal yang baik untuk meningkatkan nilai employabilitas siswa saat lulus nanti.
Sejak tahun 2013 Samsung telah menginisiasi program STI dan memantapkan komitmennya membantu pemerintah mencetak tenaga kerja yang berkualitas.
Program STI sudah dimulai pada 2013 dan sejak 2017 memfokuskan pada siswa/siswi SMK sebagai penerima manfaat menyesuaikan program dengan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 mengenai Revitalisasi SMK dengan semakin memperluas manfaat dengan adanya Program Link & Match, penyelarasan kurikulum Handheld Product (HHP), Home Appliances (HA), Audio Video (AV) bagi pihak sekolah dan industri.
Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan skill dan kompetensi hingga setelah lulus siswa dapat bersaing dalam mendapatkan pekerjaan dan atau membuka lapangan usaha baru, memfasilitasi PKL dan kesempatan kerja sesuai dengan kebutuhan industri, Train of Trainers Guru serta bermitra dengan pemerintah.Baca juga: Angga Sasongko bikin film pendek pakai HP, ini fitur yang digunakan
Baca juga: Aplikasi pemantau COVID-19 Samsung tersedia untuk pengguna Indonesia
Baca juga: Samsung tunjuk bos baru untuk Indonesia
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022