Langkah ini nampaknya akan menjadi cara Google untuk memproduksi perangkat AR dan VR secara lebih serius setelah pada 2020 mengakuisisi pengembang kacamata pintar North dan akhirnya memperkerjakan para insinyur teknologinya untuk membuat sistem operasi AR.
Mengutip The Verge, Kamis, langkah ini pun nampaknya satu kemajuan dari proyek headset AR Google bernama "Project Iris" yang sempat ditampilkan pada acara konferensi Google I/0 2021.
Baca juga: YouTube blokir kanal parlemen Rusia
Baca juga: Google diam-diam luncurkan "Switch to Android" di App Store
Raxium dikenal memiliki teknologi MicroLED yang dapat berguna untuk membangun tampilan AR yang lebih hemat energi daripada layar lain, tetapi tetap terlihat berwarna.
Selain itu, Raxium sedang mengerjakan "integrasi monolitik" untuk MicroLED, yang menurut laporan The Information artinya layar dibuat dari jenis silikon yang sama yang digunakan untuk sebagian besar prosesor, yang berpotensi menurunkan harga secara signifikan.
Perusahaan lain yang mengerjakan perangkat keras MicroLED untuk AR termasuk para perusahaan teknologi ternama seperti Oppo, Apple, dan Vuzix.
Adapun kompetitor untuk Google dalam menciptakan perangkat AR dan VR adalah Microsoft dengan HoloLensnya, sementara Apple, Meta, Snap, dan lainnya dilaporkan masih berinvestasi besar-besaran untuk membuat perangkat keras mereka sendiri untuk bisa menciptakan realitas campuran versi mereka sendiri.
Menurut situs web Raxium, layar Super AMOLED pada ponsel Anda memiliki pitch piksel (jarak antara pusat satu piksel, dan pusat piksel lain di sebelahnya) sekitar 50 mikron, sedangkan MicroLED-nya dapat mengatur sekitar 3,5 mikron.
Mereka mengklaim hal itu membanggakan karena menghasilkan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berperforma lebih dari lima kali lebih baik daripada rekor dunia mana pun.
Osterloh mereferensikan ukuran dan efisiensi dalam unggahan blognya tentang teknologi tampilan masa depan yang mungkin dibuat Raxium.
Dia mengatakan perusahaan Raxium akan bergabung dengan tim Perangkat dan Layanan Google, "keahlian teknisnya di bidang ini akan memainkan peran kunci saat kami terus berinvestasi dalam upaya perangkat keras kami,” ujar Osterloh mendeskripsikan Raxium.
Akhirnya harapannya itu sudah terealisasi dan mungkin saja Google dapat memproduksi perangkat AR dan VR dengan harga yang lebih terjangkau dengan memiliki sistem operasi serta sistem panel layar miliknya sendiri.
Baca juga: Google bawa nostalgia HP jadul lewat emoji hitam putih
Baca juga: Lima aplikasi wajib pasang selama mudik Lebaran
Baca juga: Kominfo imbau masyarakat waspada aplikasi ilegal
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022