• Beranda
  • Berita
  • BMKG catat 18.999 kali petir menyambar wilayah Kupang selama April

BMKG catat 18.999 kali petir menyambar wilayah Kupang selama April

5 Mei 2022 16:17 WIB
BMKG catat 18.999 kali petir menyambar wilayah Kupang selama April
Ilustrasi - Petir menyambar di kawasan Fly Over Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (5/4/2019). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww)

Dari peristiwa 18.999 kali sambaran petir itu, terdapat sebanyak 916 sambaran ke daratan yang didominasi petir 'cloud-to-ground' (CG)

Stasiun Geofisika Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 18.999 kali peristiwa sambaran petir terjadi di wilayah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada periode bulan April 2022.

"Dari peristiwa 18.999 kali sambaran petir itu, terdapat sebanyak 916 sambaran ke daratan yang didominasi petir cloud-to-ground (CG)," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang Margiono dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis.

Petir CG adalah tipe petir yang terjadi akibat pelepasan muatan antara awan dan tanah. Pada pembentukan petir, pemisahan muatan akan menghasilkan medan listrik.

Baca juga: BMKG: Waspadai ancaman sambaran petir akibat gelombang Rossby

Ia menjelaskan sambaran petir terbanyak di Kota Kupang terjadi di wilayah Kecamatan Maulafa sebanyak 336 sambaran petir CG.

"Kejadian petir terbanyak terjadi pada 17 April 2022 sebanyak 5.303 kali sambaran," katanya.

Margiono menjelaskan petir jenis CG, kata dia, paling merusak dan berbahaya karena dapat menyambar langsung ke pemukiman atau kawasan perkantoran yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan bangunan.

Baca juga: 9 dari 10 daerah di Kaltim diprakirakan hujan berangin kencang

Petir dalam awan terjadi di antara awan atau di dalam awan yang berbahaya bagi penerbangan karena sambarannya menjalar melalui udara di antara dua badai petir atau thunderstorm.

Ia mengimbau masyarakat di Kota Kupang tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman sambaran petir yang terjadi di saat hujan sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan.

Ketika terjadi hujan, kata dia, masyarakat perlu mengurangi aktivitas di luar rumah kalau tidak ada urusan yang mendesak. Selain itu mencari tempat berlindung ketika mendengar suara petir.

"Warga juga harus menjauhi tempat-tempat yang mudah tersambar petir seperti tiang listrik, menara, pohon dan sebagainya maupun peralatan elektronik," katanya.

Baca juga: BMKG: Sebagian Kaltim hujan lebat disertai angin kencang Kamis-Jumat

Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang 2,5 meter lima titik perairan NTT

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022