• Beranda
  • Berita
  • SAR Tanjungpinang evakuasi kapal pengangkut wisatawan mati mesin

SAR Tanjungpinang evakuasi kapal pengangkut wisatawan mati mesin

6 Mei 2022 13:48 WIB
SAR Tanjungpinang evakuasi kapal pengangkut wisatawan mati mesin
Petugas SAR mengevakuasi kapal pompong kayu pengangkut wisatawan mengalami mati mesin di perairan Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat (6/5/2022). ANTARA/HO-Humas SAR Tanjungpinang/aa.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengevakuasi kapal pompong kayu pengangkut wisatawan mengalami mati mesin di perairan setempat, Jumat.

"Kapal mengangkut 17 orang penumpang, di antaranya 1 orang pengemudi, 1 orang pembantu pengemudi, dan 15 orang wisatawan," kata Ketua Tim Rescue SAR Tanjungpinang Yones Hermanto.

Kejadian ini berawal ketika Tim Rescue SAR Tanjungpinang tengah melaksanakan siaga SAR Khusus Angkutan Lebaran tahun 2022/1443 Hijriah menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB) di perairan menuju objek wisata Pulau Penyengat.

Baca juga: Kapal mati mesin berisi 29 orang di Buton Selatan dievakuasi Basarnas

Berdasarkan keterangan dari salah satu korban, bahwa kapal kayu/pompong tersebut bergerak dari Pulau Penyengat menuju ke Pelabuhan Tanjungpinang.

Dalam perjalanan di tengah laut, kapal mengalami mati mesin hingga terdapat rembasan air yang sudah masuk ke kapal.

"Kapal berhasil dievakuasi menuju Pelabuhan Tanjungpinang dalam keadaan selamat," jelas Yohanes.

Baca juga: Basarnas Ternate evakuasi 9 penumpang kapal yang alami masalah mesin

Yohanes menyampaikan kegiatan penyelamatan ini merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab bersama, khususnya Kantor SAR Tanjungpinang dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang melakukan aktivitas mudik atau liburan pada momen perayaan Idul Fitri tahun 2022.

"Kami selalu hadir membantu masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan angkutan laut menuju objek wisata dan antarpulau lainnya," katanya menegaskan.

Lebih lanjut ia memastikan Tim Rescue SAR Tanjungpinang siaga 1x24 jam guna mengantisipasi potensi bencana atau kecelakaan selama arus mudik Lebaran. Ini mengingat daerah setempat dengan geografis 96 persen laut, sangat rentan terjadi kecelakaan di air, seperti tabrakan kapal hingga orang tenggelam.

Baca juga: Delapan korban kapal mati mesin di perairan Sulteng dievakuasi tim SAR

Pewarta: Ogen
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022