The Verge mengutip laporan dari The Wall Street Journal, Minggu, alarm palsu ini biasanya menyala pada malam hari. Pengguna bisa melihat peta berisi di mana dan berapa lama AirTag dideteksi berada pada orang tersebut.
Peta tersebut memberikan pancaran garis, yang berasal dari lokasi orang yang diduga mengikuti.
Ketika ditelusuri, tidak ada AirTag pada orang yang diduga mengikuti tersebut dan bahkan aplikasi FindMy memberikan notifikasi AirTag yang diduga menguntit tidak bisa dijangkau.
Perangkat pelacak buatan Apple ini memiliki fitur anti-kuntit (anti-stalking) supaya pengguna mengetahui jika mereka diikuti oleh pengguna AirTag lainnya. Fitur ini bertujuan agar AirTag tidak digunakan untuk mengikuti orang lain tanpa persetujuan.
Masalah alarm palsu pada AirTag pernah terjadi beberapa waktu lalu. Pengguna mendapati perangkat mereka memberikan peringatan ketika berada dekat earbuds nirkabel AirPods.
Apple akhirnya memberikan pembaruan supaya perangkat bisa membedakan notifikasi yang berasal dari aksesoris Apple lainnya.
Apple pada Februari menyatakan akan memberikan suara notifikasi yang kencang untuk AirTag supaya mereka segera menyadari ketika sedang diikuti.
Baca juga: Google siapkan pendeteksi "smart tag" untuk Android
Baca juga: Bocoran AirPods Pro 2, punya fitur mirip AirTag
Baca juga: Apple luncurkan alat pelacak AirTag
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022