Krisis ini memperlihatkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan membahas penguatan masyarakat sebagai agen perubahan untuk transformasi pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dalam The 1st Tourism Working Group (TWG 1) yang menjadi rangkaian Presidensi G20 Indonesia 2022.
Adanya pandemi COVID-19 dinilai memberikan pelajaran berharga bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif secara global.
“Krisis ini memperlihatkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan, di mana pariwisata berkelanjutan itu dilakukan sebagai langkah pengelolaan pariwisata jangka menengah dan jangka panjang,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Para delegasi G20 dalam kegiatan tersebut berkesempatan menyampaikan langkah atau strategi konkrit berdasarkan best practice yang dapat dikerjasamakan antara negara anggota.
"(Hal itu ditujukan) untuk memastikan sumber daya manusia pariwisata teredukasi secara optimal, (serta) keterampilan meningkat seiring arus digitalisasi yang semakin maju dengan tetap memperhatikan aspek-aspek pariwisata berkelanjutan," ucapnya
Lebih lanjut, upaya penguatan masyarakat di sektor pariwisata berpusat kepada lima pilar aksi (line of action) yang menjadi fokus utama dalam forum TWG 1.
Pilar pertama ialah modal manusia (human capital) dengan tujuan melihat kebutuhan pasar, manajemen talenta, pendidikan, pengembangan keterampilan, serta kebijakan sekaligus praktik untuk menciptakan pekerjaan yang baru dan bernilai tambah (added value).
Kedua adalah berfokus memacu inovasi masyarakat lokal, menciptakan infrastruktur dan keterampilan yang diperlukan untuk digitalisasi, menghubungkan wilayah perkotaan maupun pedesaan dengan menjadikan ekonomi kreatif sebagai pendorong guna meningkatkan rantai nilai pariwisata, daya saing UMKM, serta daya tarik wisata.
Poin selanjutnya yaitu fokus memberdayakan peran perempuan dan kalangan muda di komunitas lokal sebagai yang terdepan dalam penyusunan kebijakan atau bisnis maupun penciptaan inovasi. Serta, peran penting pendidikan dan keterampilan untuk mempromosikan inklusi penuh bagi kedua kelompok tersebut.
Kemudian ialah mengembangkan model baru yang mentransformasi kegiatan pariwisata guna mempercepat kemajuan menuju keberlanjutan (sustainabillity), net zero growth (keseimbangan gas rumah kaca), menangani penggunaan energi, lahan, air, dan sumber makanan bagi industri pariwisata, serta mengurangi emisi karbon di sepanjang komponen rantai nilai yang beragam.
Terakhir, berfokus kepada kebutuhan membuat kebijakan pariwisata yang holistik dan kondisi investasi serta model tata kelola yang memadai.
"Untuk keluar dari pandemi ini, kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Negara G20 butuh kolaborasi yang apik, sehingga dapat menunjukkan bahwa sektor pariwisata adalah sektor yang tangguh, sektor yang dapat menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," kata Frans.
TWG 1 akan digelar secara hybrid pada 10-11 Mei 2022 di Sudamala Resort, Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Kemenparekraf sebut BPOLBF telah siap sambut TWG 1 G20 di Labuan Bajo
Baca juga: Kemenparekraf bakal luncurkan "side events" parekraf di G20 2022
Baca juga: Kemenparekraf bakal tampilkan citra positif wisata RI pada ajang G20
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022