Pertemuan itu terjadi beberapa minggu setelah orang terkaya di dunia itu mencapai kesepakatan untuk membeli perusahaan media sosial Twitter seharga 44 miliar dolar AS secara tunai.
Dalam sebuah video dengan dua pria yang diposting di Twitter oleh Breton, pejabat Uni Eropa itu memberi tahu Musk bahwa dia menjelaskan Undang-Undang Layanan Digital (Digital Services Act/DSA) kepada Musk.
"Ini sangat cocok dengan apa yang menurut Anda harus kami lakukan," kata Breton kepada Musk dalam tweet yang menyertakan tagar #DSA.
"Saya pikir itu benar-benar selaras dengan pemikiran saya," jawab Musk.
Keduanya tidak merinci undang-undang baru, yang memungut denda besar dan kuat pada perusahaan jika mereka tidak mengontrol konten ilegal. Aturan melarang iklan yang ditujukan untuk anak-anak atau berdasarkan agama, jenis kelamin, ras dan pendapat politik, misalnya.
Musk mendapatkan kesepakatan untuk membeli Twitter bulan lalu dengan janji untuk merevitalisasi perusahaan dan memperluas jumlah pengguna dengan menindak bot spam dan mengurangi jumlah moderasi untuk memfasilitasi lebih banyak "kebebasan berbicara".
Komentar miliarder itu memicu tanggapan dari Breton bahwa Twitter harus mematuhi aturan baru Uni Eropa yang dikenal sebagai Undang-Undang Layanan Digital yang menangani konten daring ilegal.
Breton dan Musk diperkirakan akan membahas masalah rantai pasokan global selama kunjungan pejabat Uni Eropa ke pabrik baru Tesla Inc di Austin.
Baca juga: Elon Musk siapkan Twitter berbayar untuk akun pemerintah & perusahaan
Baca juga: Musk jual saham Tesla senilai Rp123,4 triliun usai beli Twitter
Baca juga: Otoritas AS tolak permintaan Elon Musk soal tweet bermasalah
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022