"Itu sangat mengganggu ya, karena beberapa kali ada bola yang sudah mau mati tapi karena tiba-tiba lampunya mati jadi harus diulang (relinya). Mungkin tadi ada lebih dari lima kali ya kejadiannya," kata Komang soal pertandingannya.
Pada pertandingan partai pembuka sepanjang 39 menit, Komang mengemas keunggulan dua gim langsung 21-15, 21-13 atas pebulu tangkis yang secara peringkat jauh lebih unggul di atasnya.
Meski insiden lampu mati dinilai sangat mengganggu jalannya pertandingan, namun Komang berusaha untuk tetap fokus dan justru mendapat keuntungan dari situasi itu.
Baca juga: Komang Ayu buka keunggulan pertama untuk Indonesia
Baca juga: Indonesia libas Prancis 5-0 di penyisihan Piala Uber 2022
"Jujur saja beberapa kali sempat menguntungkan saya. Misalnya waktu lawan mau smes, lalu lampunya mati, jadi diminta ulang oleh wasit," ujar Komang menceritakan.
Komang melihat pertandingan keduanya di babak penyisihan Grup A Piala Uber berjalan lebih nyaman dibanding aksi pertamanya pada hari Minggu saat melawan tim Prancis.
Pebulu tangkis asal klub PB Djarum ini mengaku sudah menang mental terlebih dulu setelah melihat catatan pertemuan kedua lawannya di turnamen sejauh ini.
"Sebetulnya kalau lihat dari catatan pertemuan lawan saya kemarin (Qi Xuefei), dia pernah mengalahkan lawan saya yang sekarang. Jadi saya lebih percaya diri dan yakin bisa menang," kata Komang soal pertandingannya.
Sebelumnya di partai pertama melawan Prancis, Komang yang juga tampil di tunggal pertama, menyumbang kemenangan bagi Skuad Merah Putih setelah menundukkan Xuefei.
Pada pertandingan itu, pebulu tangkis peringkat ke-203 harus bersusah payah membungkam lawannya untuk mencetak kemenangan rubber game 22-20, 19-21, 21-18.
Baca juga: Hendra/Ahsan soroti gaya bertahan akrobat dari ganda putra Thailand
Baca juga: Rasa kantuk tak halangi Shesar ukir kemenangan di partai penutup
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022