Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan melakukan sidak ke pasar hewan di Desa Bajulan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur guna mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).jika terjadi kasus di satu kecamatan, maka bisa saja satu kabupaten terkena
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, Bagus Sri Yulianta mengatakan surveilans atau pengawasan kondisi fisik hewan ternak sapi dan kambing perlu dilakukan karena sebagian besar ternak yang dijual di pasar hewan tersebut didatangkan dari luar Madiun sehingga potensi penularan PMK sangat besar.
"Tingkat risiko penyebaran penyakit mulut dan kuku pada sapi dan kambing sangat tinggi. Sehingga jika terjadi kasus di satu kecamatan, maka bisa saja satu kabupaten terkena dan membuat cacat hewan ternak," ujar Bagus di Madiun, Selasa.
Dengan demikian, kegiatan tersebut bertujuan agar virus PMK yang menjangkiti ke ribuan hewan ternak di beberapa wilayah di Jatim tidak masuk ke daerah Kabupaten Madiun.
Dalam sidak tersebut, tim dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun memeriksa kondisi kesehatan fisik hewan ternak, mulai dari mulut, gigi, kuku, dan lainnya secara menyeluruh.
Baca juga: Pemerintah sudah bisa kendalikan penyebaran PMK
Baca juga: Disnak Sulsel tutup akses pengiriman antisipasi penularan virus PMK
Bagus mengklaim, sejauh ini belum ditemukan adanya hewan ternak sapi dan kambing di Madiun yang terindikasi tertular PMK.
Para peternak di Kabupaten Madiun diminta untuk jeli dan mewaspadai ciri-ciri ternak yang terpapar PMK antara lain, kaki pincang yang dapat diikuti demam 3 hari, serta diikuti hipersalivasi pada mulut atau berliur berlebihan dan timbul luka di rongga mulut.
"Jika hewan ternak mengalami gejala demam tinggi, kepincangan, mengeluarkan air liur berlebihan dari mulut, serta terdapat luka di dalam mulut dan luka di area kuku, kami meminta para peternak untuk segera melapor dan mendatangi dinas terkait," katanya.
Seperti diketahui, ribuan ternak di wilayah Jawa Timur dilaporkan terinfeksi PMK. Tercatat, 1.247 ekor sapi yang ada di wilayah Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, dan Gresik terinfeksi PMK. PMK merupakan penyakit hewan menular akibat serangan virus kepada hewan ternak.
Baca juga: Pemkab Lumajang screening sapi di perbatasan cegah wabah PMK
Bagus mengklaim, sejauh ini belum ditemukan adanya hewan ternak sapi dan kambing di Madiun yang terindikasi tertular PMK.
Para peternak di Kabupaten Madiun diminta untuk jeli dan mewaspadai ciri-ciri ternak yang terpapar PMK antara lain, kaki pincang yang dapat diikuti demam 3 hari, serta diikuti hipersalivasi pada mulut atau berliur berlebihan dan timbul luka di rongga mulut.
"Jika hewan ternak mengalami gejala demam tinggi, kepincangan, mengeluarkan air liur berlebihan dari mulut, serta terdapat luka di dalam mulut dan luka di area kuku, kami meminta para peternak untuk segera melapor dan mendatangi dinas terkait," katanya.
Seperti diketahui, ribuan ternak di wilayah Jawa Timur dilaporkan terinfeksi PMK. Tercatat, 1.247 ekor sapi yang ada di wilayah Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, dan Gresik terinfeksi PMK. PMK merupakan penyakit hewan menular akibat serangan virus kepada hewan ternak.
Baca juga: Pemkab Lumajang screening sapi di perbatasan cegah wabah PMK
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022