Kementerian BUMN dengan beberapa kementerian lain bekerja sama menyediakan tempat-tempat usaha di infrastruktur publik yang strategis
Staf Ahli Menteri Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting menyatakan pihaknya telah menyiapkan lima bentuk dukungan untuk mencapai target satu juta wirausaha baru hingga 2024.
Dukungan pertama ialah pelatihan yang diberikan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar sektor tersebut naik kelas.
"Saat ini, sudah ada Rumah BUMN (program peningkatan kapasitas UMKM) di 34 provinsi untuk melatih mereka dari kelas mikro, kecil, dan usaha menengah," ucapnya dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Kamis.
Bentuk dukungan kedua ialah menyediakan pembiayaan dari kemitraan maupun akses di berbagai lembaga keuangan, yakni bank dan nonbank.
Selanjutnya, pihaknya juga siap menyerap produk yang dihasilkan UMKM mengingat pemerintah diwajibkan menyerap 40 persen produk UMKM.
"Kita juga siap memberikan akses pasar yang lebih luas, (seperti) PaDi (Pasar Digital) UMKM dan pasar offline seperti Sarinah (di Jakarta)," ungkap Loto.
Terakhir, Kementerian BUMN dengan beberapa kementerian lain bekerja sama menyediakan tempat-tempat usaha di infrastruktur publik yang strategis.
"Kita harapkan semuanya mendorong UMKM menjadi wirausaha mapan," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan pihaknya menargetkan satu juta jumlah wirausaha baru pada 2024 sebagai bagian dari upaya menyiapkan Indonesia menjadi negara maju.
"Kita tahu semua lembaga-lembaga dunia memprediksi Indonesia di tahun 2045 menjadi empat besar (ekonomi dunia). Syarat-syarat untuk menjadi negara maju itu salah satunya menambah wirausaha," kata Menkop.
Nantinya, penciptaan wirausaha baru di tingkat daerah ditargetkan 600 ribu dengan pendampingan dari pemerintah daerah dan di bawah pendampingan kementerian sebanyak 400 ribu.
Pihaknya juga hendak meningkatkan peringkat Indonesia di Global Entrepreneurship Index (GEI) dari saat ini di posisi 75 menjadi 60 dari 137 negara.
Jika berhasil menaikkan peringkat di GEI, sebut Teten, maka investor akan lebih mudah untuk berinvestasi di Indonesia sehingga mendorong penciptaan lapangan pekerjaan baru.
Baca juga: Pemerintah targetkan sejuta wirausaha baru untuk siapkan RI jadi maju
Baca juga: RI bahas pengembangan UMKM dan wirausaha pada pertemuan kedua EWG G20
Baca juga: Teten: Kemenkop akan dukung anak-anak bertalenta khusus berwirausaha
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022