"Sementara ini kita masih terus meningkatkan kewaspadaan atas kejadian hepatitis akut yang menjangkiti anak," ujar Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung, Lukman Pura, di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan sebagai langkah antisipatif RSUDAM telah membentuk tim di tingkat rumah sakit untuk penanganan kasus hepatitis akut tersebut.
"Kita sudah bentuk tim di tingkat rumah sakit, jadi kalau ada kejadian yang tidak diinginkan bisa mengambil langkah antisipatif dan perawatan," katanya.
Baca juga: Disdikpora larang sekolah di DIY buka kantin cegah hepatitis akut
Baca juga: Warga Kepri lebih khawatir hadapi COVID-19 dibanding hepatitis akut
Dia menjelaskan selain membentuk tim penanganan, segala sarana dan prasarana juga telah disediakan sebagai langkah antisipasi.
"Untuk sarana prasarana sudah disiapkan seperti Intensive Care Unit (ICU), ruangan perawatan, hingga rencana tindakan juga telah disiapkan," ucapnya.
Menurutnya, untuk perawatan, diagnostik, dan pelaporan akan terus dikoordinasikan dengan rumah sakit lainnya, Dinas Kesehatan, dan organisasi profesi.
"Tentunya karena spesifik penyakit ini belum diketahui dan banyak menjangkit anak, jadi langkah antisipasi dilakukan dengan hati-hati. Meski saat ini belum ditemukan anak yang terjangkit di lingkungan rumah sakit, kita akan tetap waspada dan bersiap-siap," katanya pula.*
Baca juga: Hetifah minta Kemendikbud keluarkan edaran cegah hepatitis di sekolah
Baca juga: Kebijakan buka kantin saat PTM perlu dievaluasi akibat hepatitis akut
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022