memang potensial dan berbahaya
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengimbau semua orang tua untuk segera pergi membawa anak ke rumah sakit (RS) bila anak menunjukkan gejala-gejala dari hepatitis akut.
“Sebetulnya sakit apapun itu, orang tua harus waspada. Jangan-jangan ini penyakit yang serius, jadi harus segera membawa (anak) ke dokter,” kata Zubairi dalam Webinar Jaga Anak dari Hepatitis Akut yang diikuti di Jakarta, Jumat.
Zubairi menuturkan setiap orang tua harus peka dan cermat memperhatikan gejala yang diderita oleh seorang anak, khususnya pada anak di bawah usia enam dan di bawah usia 10 tahun.
Dikarenakan hepatitis akut adalah penyakit baru yang harus dipelajari lebih mendalam, maka orang tua harus dapat mengenali gejala penyakit itu yakni anak terkena diare, mengalami sakit perut, mata bewarna kuning, air kencing menjadi cokelat dan fases bewarna pucat.
“Itu harus segera ke rumah sakit atau rujukan rumah sakit yang paling lengkap yang ada di sekitar tempat tinggalnya agar bisa ditangani dengan cepat, karena tata laksana yang tepat menjadi sangat penting,” ucapnya.
Baca juga: Warga Yogyakarta diminta ke faskes jika alami gejala diduga hepatitis
Baca juga: RSPI: Ada 18 kasus bergejala hepatitis akut di Indonesia
Kemudian pada gambaran kasus di tingkat global, sebanyak 160 kasus infeksi di Inggris masih dapat terobati dan disembuhkan, sedangkan lima kematian sudah dilaporkan oleh Amerika. Di Indonesia sendiri, sebanyak tujuh kasus kematian sudah diumumkan oleh Kementerian Kesehatan.
Menurut Zubairi dengan adanya kasus kematian yang ditemukan, maka penyakit hepatitis akut tidak boleh sama sekali disepelekan dan setiap pihak harus terus waspada juga mengikuti perkembangan dari penyakit misterius tersebut.
“Jadi memang potensial dan berbahaya. Di Amerika juga sudah ada lima meninggal, di kita ada tujuh anak yang meninggal, jadi ini memang bisa membahayakan jiwa sekali,” kata Zubairi.
Baca juga: RSUDAM siapkan tim kewaspadaan tangani hepatitis akut
Baca juga: Ketua DPR: Pemerintah pantau PTM untuk cegah penyebaran hepatitis akut
Dokter Spesialis anak RSIA Bunda Jakarta dan Ahli Gastro Hepatologi Ariani Dewi Widodo mengatakan orang yang menderita hepatitis pada umumnya akan mengalami kerusakan hati.
Seseorang yang mengalami kerusakan hati akan mengalami gangguan fungsi hati yang berperan penting bagi tubuh. Misalnya, penderita akan mengalami gangguan pembekuan darah yang menyebabkan terjadinya risiko pendarahan lebih tinggi.
Seorang penderita hepatitis juga mengalami gangguan pembentukan beberapa protein dalam tubuh, sehingga mengganggu sistem metabolisme tubuh seperti pada saat memetabolisme obat dan memetabolisme racun yang masuk ke dalam tubuh.
“Ketika terjadi gangguan dalam hati, maka semua fungsi itu tidak akan bisa berjalan dengan baik. Kita juga bisa menjadi tidak sehat seperti biasanya. Oleh karena itu, hati menjadi sangat penting bagi tubuh kita,” kata Ariana.Baca juga: Menko PMK: Kemenkes kerahkan segala sumber daya tangani hepatitis akut
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022