• Beranda
  • Berita
  • Survei MSI: Mayoritas pemudik dukung putusan MA terkait vaksin halal

Survei MSI: Mayoritas pemudik dukung putusan MA terkait vaksin halal

13 Mei 2022 22:54 WIB
Survei MSI: Mayoritas pemudik dukung putusan MA terkait vaksin halal
Petugas vaksinator melakukan penyuntikan vaksin COVID-19 kepada pemudik di Pos Kesehatan Operasi Ketupat Maung 2022 Biddokkes Polda Banten, dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (1/5/2022). ANTARA/Michael Siahaan/aa.

Sebanyak 87,8 persen responden mendukung putusan MA yang telah mewajibkan Pemerintah menyediakan vaksin halal.

Lembaga Media Survei Indonesia (MSI) merilis hasil survei yang menyebutkan mayoritas pemudik Lebaran 2022 mendukung putusan Mahkamah Agung (MA) terkait dengan vaksin halal di Indonesia.

"Sebanyak 87,8 persen responden mendukung putusan MA yang telah mewajibkan Pemerintah menyediakan vaksin halal. Sementara itu, hanya 1,1 persen responden yang menolak," kata Direktur MSI Asep Rohmatullah saat pemaparan hasil survei di Jakarta, Jumat.

Akan tetapi, kata Asep, hanya 22,7 persen responden yang mengetahui adanya putusan MA Nomor 31 P/HUM/2022.

Mantan peneliti LSI-Denny JA itu menyebutkan sebanyak 78,4 persen responden mengaku sangat kecewa apabila Pemerintah tidak menjalankan putusan MA. Hanya 7,6 persen responden yang mengatakan tidak kecewa, sedangkan sisanya 14 persen tidak tahu/tidak menjawab.

Sebanyak 95,8 persen responden memilih vaksin halal dibanding vaksin haram. Jika dipaksa untuk mendapatkan vaksin haram, sebanyak 84,1 persen akan menolak. Sementara itu, yang mau menerima vaksin haram hanya 7,4 persen, sedangkan lainnya tidak tahu/tidak menjawab 8,5 persen.

Asep mengungkapkan 37,3 persen responden yang mengetahui adanya vaksin halal dan haram. Sementara itu, yang tidak tahu sebanyak 62,3 persen.

Baca juga: PBHR minta Pemerintah patuhi putusan MA terkait vaksin halal

Baca juga: Mantan Hakim Agung tegaskan putusan MA final dan mengikat


Adapun jenis vaksin yang disebut sebagai vaksin yang haram atau tidak mendapatkan sertifikat halal oleh responden adalah AstraZeneca 23,5 persen, Sinovac 8,6 persen, Pfizer 8,2 persen, Moderna 7,5 persen, Johnson-Johnson 7,3 persen, Sinopharm 2,2 persen, Zifivax 1,5 persen, Merah Putih 0,4, dan tidak tahu/tidak menjawab 55,8 persen.

Sementara itu, jenis vaksin halal yang paling banyak disebut adalah Sinovac 51,3 persen, Merah Putih 22,8 persen, Zifivax 9,3 persen, AstraZeneca 7,3 persen, Pfizer 4,7 persen, Sinopharm 4,7, Moderna 3,4 persen, Johnson-Johnson 1,1 persen, dan tidak menjawab 33,4 persen.

Dari semua responden pemudik, sebanyak 50,7 persen responden menyatakan sudah divaksin booster, yang divaksin dua kali 39,9 persen, dan yang baru satu kali 9,5 persen.

MSI bekerja sama dengan Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) melakukan survei pada tanggal 1–7 Mei 2022. Pengambilan data melalui wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner yang tersimpan di aplikasi.

Total responden sebanyak 1.220 pemudik yang tersebar di titik-titik keberangkatan atau tempat peristirahatan pemudik, seperti Rest Area Tol Jakarta–Cikampek (Rest Area KM 57, KM 62), Rest Area Tol Jakarta–Merak (KM 43), Terminal (Kampung Rambutan, Kalideres, Pulogebang, Tanjung Priuk), Rest Area Motor Kedung Waringin Bekasi dan Merak, Stasiun (Gambir, Senen), Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan (Merak dan Bakauheni).

Penentuan responden secara nonprobabilistik dengan metode purposive sampling. Kriteria responden pemudik selain beragama Islam adalah mereka yang berusia 17 tahun ke atas dan sudah divaksin COVID-19.

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022