• Beranda
  • Berita
  • BPJS Kesehatan dinilai berperan tingkatkan kesehatan masyarakat

BPJS Kesehatan dinilai berperan tingkatkan kesehatan masyarakat

17 Mei 2022 22:17 WIB
BPJS Kesehatan dinilai berperan tingkatkan kesehatan masyarakat
Tangkapan layar Mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro dalam peluncuran buku BPJS Kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (17/5/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menilai BPJS Kesehatan sangat berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat guna menjaga berjalannya pembangunan ekonomi negara.

Universal Health Coverage (UHC) itu adalah sebuah kebutuhan bagi masyarakat Indonesia. Kalau kita bicara kebutuhan dasar dari manusia Indonesia, saya akan mengatakan kesehatan harus yang nomor satu,” kata Bambang dalam peluncuran buku BPJS Kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Bambang menuturkan warga negara yang sehat dapat mewujudkan negara yang maju dan bisa meningkatkan perekonomian negara semakin membaik karena beban negara di bidang kesehatan semakin menurun.

Kesehatan merupakan syarat dasar agar perekonomian suatu bangsa terus tumbuh, karena penduduknya memiliki produktivitas tinggi.

Baca juga: BPJS Kesehatan luncurkan buku terkait JKN

Dengan hadirnya BPJS Kesehatan sebagai bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Bambang mengatakan telah terjadi revolusi di dalam upaya pemerintah untuk membantu masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik.

“BPJS Kesehatan dapat mencari cara yang lebih modern, cara yang lebih manusiawi dan cara yang lebih tepat sasaran untuk bisa membantu masyarakat Indonesia secara umum bisa hidup sejahtera, produktif dan tentunya nanti berkontribusi terhadap pembangunan negara kita sendiri,” kata dia.

Menurut Bambang, BPJS Kesehatan juga ikut mengambil andil dalam menciptakan kondisi keuangan yang sustainbilitas dan menetapkan kriteria yang tepat sasaran terhadap peserta tiap-tiap program layanan kesehatan yang diberikan.

"Hal tersebut dapat diwujudkan melalui sistem gotong royong yang mengusung semangat pihak yang mampu membantu yang kurang mampu, yang sehat membantu yang sakit dan yang muda membantu yang tua, sehingga tidak terjadi sikap diskriminasi di lapangan," katanya.

Baca juga: BPJS Kesehatan wajibkan faskes rekanan terakreditasi sesuai regulasi

Walaupun demikian, BPJS Kesehatan juga harus dapat memastikan bahwa masyarakat tidak memiliki asuransi ganda yang memberikan kesan membebani pasien untuk membayar ganda. Sehingga Connection of Benefit (COB) harus benar-benar ditekankan termasuk meningkatkan kerja sama antarkementerian/lembaga pemerintah yang terkait.

Ia menambahkan BPJS Kesehatan sebaiknya bergerak cepat dalam melakukan klaim pada keuangan di rumah sakit. Sebab, terdapat rumah sakit yang begitu menerima uang dari BPJS Kesehatan, langsung digunakan untuk keperluan rumah sakit terlebih dahulu. Sedangkan keperluan untuk apotek belakangan.

Bambang juga menekankan BPJS Kesehatan bukan hanya sekadar institusi memberikan pelayanan kesehatan saja, tetapi juga sebagai fasilitator untuk meningkatkan kemampuan domestik baik dalam memproduksi obat terutama pada bahan baku obat maupun menghasilkan alat kesehatan yang selama ini diimpor oleh negara.

Baca juga: BPJS Kesehatan tingkatkan aksesibilitas pelayanan jaminan kesehatan

“Kalau BPJS Kesehatan tidak di depan untuk bisa memberikan pemihakan kepada domestikasi dari Bahan Baku Obat (BBO) ataupun alat kesehatan, saya khawatir untuk selamanya kita akan selalu tergantung kepada impor bahan baku obat dan alat kesehatan,” ujar Bambang.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022