• Beranda
  • Berita
  • Untuk jadi negara maju, pasar keuangan RI harus 400 persen dari PDB

Untuk jadi negara maju, pasar keuangan RI harus 400 persen dari PDB

18 Mei 2022 17:24 WIB
Untuk jadi negara maju, pasar keuangan RI harus 400 persen dari PDB
Senior Executive VP Indonesia Financial Group (IFG) Progres Reza Siregar (tengah) dalam Konferensi Pers terkait IFG International Conference 2022, Rabu (18/5/2022). ANTARA/Sanya Dinda.

Kalau kita pelajari negara maju, negara yang dicita-citakan Pak Jokowi untuk Indonesia di 2045 dengan pendapatan per kapita 20 ribu dolar AS ke atas tidak mungkin dicapai tanpa kekuatan finansial yang besar

Senior Executive VP Indonesia Financial Group (IFG) Progress Reza Siregar mengatakan besar pasar keuangan Indonesia perlu capai 400 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk menjadi negara maju pada 2045.

"Kalau kita pelajari negara maju, negara yang dicita-citakan Pak Jokowi untuk Indonesia di 2045 dengan pendapatan per kapita 20 ribu dolar AS ke atas tidak mungkin dicapai tanpa kekuatan finansial yang besar," kata Reza dalam konferensi pers IFG International Conference 2022 di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, rata-rata negara maju dengan pendapatan per kapita di atas 25 ribu dolar AS per tahun rata-rata memiliki besaran pasar keuangan hingga 400 persen dari PDB.

Baca juga: Mendag: Ekonomi RI perlu tumbuh 6,4 persen untuk jadi negara maju 2045

"Kita masih di bawah 120 persen dari PDB. Jadi kalau target kita 2045, itu tidak jauh, itu 20 tahun ke depan. Kita mesti menaikkan size dari financial market dari 120 hingga ke 400 persen dari PDB," katanya.

Struktur sektor finansial juga mesti seimbang untuk menjadi negara maju, sementara saat ini struktur sektor finansial Indonesia ditopang oleh perbankan dengan aset mencapai 59,5 persen dari PDB pada 2020.

Di tahun yang sama, kapitalisasi pasar modal juga sudah mencapai 45,2 persen dari PDB. Namun aset industri asuransi dan dana pensiun masing-masing baru mencapai 8,5 persen dan 2,7 persen dari PDB.

Baca juga: BI: Kondisi pasar keuangan masih stabil, merespons kebijakan The Fed

"Nanti ke depan menuju besar pasar keuangan capai 400 persen dari PDB itu tidak bisa hanya perbankan saja yang maju. Nanti kita akan masuk ke episode krisis keuangan sehingga pasar keuangan mesti besar dan seimbang," katanya.

Untuk itu, menurutnya, literasi, pembenahan kebijakan, dan kerja sama untuk pengembangan industri asuransi perlu terus dilakukan. Karena itu, IFG Progress yang merupakan lembaga think tank dari IFG menggelar International Conference 2022 pada 30-31 Mei 2022.

Baca juga: Sri Mulyani tekankan pentingnya literasi keuangan digital jelang G20




 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022