Kepala Stasiun Geofisika Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Margiono mengimbau masyarakat di Nusa Tenggara Timur agar tidak terpancing informasi isu yang beredar yang menyebutkan akan ada gempa dan tsunami di wilayah NTT.Masyarakat tetap tenang dan jangan terpancing dengan isu gempa dan tsunami
"Masyarakat tetap tenang dan jangan terpancing dengan isu gempa dan tsunami dengan ketinggian lebih dari 3 meter di NTT," katanya dalam siaran pers yang diterima di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu menanggapi munculnya keresahan masyarakat pesisir pantai di NTT tentang informasi akan terjadinya gempa bumi yang berpotensi tsunami dengan ketinggian lebih dari 3 meter.
Margiono mengatakan NTT sebagai wilayah yang aktif gempa bumi memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan.
Namun sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat terkait kapan, di mana, dan berapa kekuatannya.
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini banjir rob di tiga di wilayah NTT
Baca juga: BMKG prakirakan gempa NTT berpotensi picu tsunami lebih dari 3 meter
"Karena itu BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," katanya.
Margiono menjelaskan berdasarkan kajian para ahli bahwa zona megathrust selatan NTT memiliki potensi gempa bumi dengan Magnitudo maksimum 8.5.
Namun demikian hal itu merupakan potensi bukan prediksi sehingga tidak ada yang mengetahui kapan terjadi.
Ia mengajak agar berbagai pihak melakukan mitigasi struktural dan non struktural dengan membangun bangunan yang aman dari gempa bumi, menata ruang pantai yang aman dari tsunami.
Selain itu juga mengedukasi masyarakat dalam menyelamatkan diri dari bahaya bahaya gempa bumi dan tsunami.
Margiono mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan informasi yang memprediksi adanya gempa dan tsunami.
"Apabila masyarakat ingin mengetahui informasi yang jelas silahkan menghubungi BMKG melalui kontak WhatsApp 08113832687," katanya.
Baca juga: BMKG: Waspadai angin kencang akibat sistem tekanan rendah di NTT
Baca juga: BMKG: NTT miliki dua generator gempa jadikan wilayah rawan tsunami
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022