“Saya sudah berbicara soal laga itu dengan staf saya soal pertandingan itu,” ujar Doll, yang baru tiba di Indonesia pada Senin (23/5), usai memimpin latihan skuadnya di Nirwana Park, Depok, Rabu.
Juru taktik asal Jerman itu menyebut bahwa dirinya juga sudah mengetahui bagaimana perjuangan untuk menyelenggarakan pertandingan Persija melawan Persib dalam kondisi penonton memenuhi stadion.
Doll membayangkan situasi itu mirip dengan derbi Kota Roma di Liga Italia yaitu Lazio melawan AS Roma. Sebagai pemain, pria berusia 56 tahun itu pernah memperkuat Lazio pada tahun 1994.
Thomas Doll juga pernah merasakan derbi Hamburg, antara Hamburger SV dan FC St. Pauli, di Liga Jerman saat memperkuat Hamburger SV baik sebagai pesepak bola maupun pelatih.
Dia pun sempat mengarungi ketatnya “The Revierderby” atau “Derby Lembah Ruhr” di Jerman yang mempertemukan Borussia Dortmund dan FC Schalke. Doll mengetahui betul hal ini lantaran dia menangani Borussia Dortmund pada tahun 2007-2008.
“Semua pertandingan itu sangat bagus, menguras emosi. Hasil-hasil laga itu tentu harus diterima dengan besar hati, tetapi kita pun mesti pintar untuk melewatinya,” tutur Doll.
Rencana PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk menggelar turnamen pramusim 2022 dan Liga 1 Indonesia 2022-2023 dengan menghadirkan penonton di stadion membuat partai Persija kontra Persib akan semakin semarak.
Pertemuan dua tim yang bertahan sejak era Perserikatan tersebut selalu menarik perhatian karena memiliki sejarah rivalitas "panas" mulai awal tahun 2000-an.
Beberapa insiden pernah terjadi di stadion dan sekitarnya ketika kedua kesebelasan bertemu, yang bahkan menimbulkan korban luka maupun meninggal dunia. Itulah yang membuat Polri maupun TNI harus melakukan pengamanan ekstra ketat ketika kedua kesebelasan bersua.
Baca juga: Doll suka penguasaan bola tapi gaya main Persija tergantung pemain
Baca juga: Thomas Doll senang The Jakmania ramaikan latihan Persija
Baca juga: Pelatih Persija haruskan pemainnya tingkatkan kualitas fisik
Baca juga: Thomas Doll pimpin latihan Persija begitu tiba di Indonesia
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022