• Beranda
  • Berita
  • Pengamat: Pabrik bahan baku obat penting wujudkan ketahanan kesehatan

Pengamat: Pabrik bahan baku obat penting wujudkan ketahanan kesehatan

25 Mei 2022 21:03 WIB
Pengamat: Pabrik bahan baku obat penting wujudkan ketahanan kesehatan
Ilustrasi - tenaga ahli tengah bekerja di pabrik obat. (FOTO ANTARA/Musyawir)

Keberadaan pabrik bahan baku obat sangat penting dalam ekosistem ketahanan kesehatan

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai keberadaan pabrik bahan baku obat yang direncanakan oleh BUMN farmasi sangat penting dalam mewujudkan ekosistem ketahanan kesehatan nasional.

"Keberadaan pabrik bahan baku obat sangat penting dalam ekosistem ketahanan kesehatan," ujar Toto kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Menurut Toto, ide swasembada bahan baku obat sudah digaungkan cukup lama. Apalagi setelah pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada awal tahun 2020.

Ketergantungan terhadap impor bahan baku obat yang mencapai hampir 90 persen, membuat ketahanan sektor kesehatan nasional sangat rapuh.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mendorong BUMN-BUMN farmasi untuk menjadi leader atau pemimpin bagi obat-obatan penting yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

BUMN farmasi juga diharapkan dapat memperhatikan kebijakan pemerintah terkait dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan terus berupaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat melalui berbagai kanal layanan kesehatan, khususnya masyarakat menengah ke bawah dalam kerangka teknologi 4.0.

Komisi VI DPR juga meminta BUMN farmasi untuk melakukan penataan peta jalan strategis atau strategic roadmap dengan mengedepankan sinergisitas antaranak perusahaan BUMN farmasi dalam rangka memperluas market share secara nasional, regional maupun global serta meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan serta pendapatan negara.

Kementerian BUMN telah mengonsolidasikan klaster kesehatan BUMN. Hal tersebut untuk menciptakan ekosistem yang dapat memperkuat ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional.

Kementerian BUMN juga telah menggabungkan Bio Farma sebagai perusahaan induk (holding company) yang membawahi Kimia Farma, Indofarma, dan sejumlah rumah sakit yang berada di bawah Indonesia Healthcare Corporation (IHC).

Baca juga: Presiden resmikan pabrik bahan baku obat di Cikarang
Baca juga: Kemenperin: Industri farmasi siap gunakan bahan baku obat dalam negeri
Baca juga: BPOM: BBO impor senilai 712,03 juta dolar AS berpeluang disubtitusi

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022