Beliau ulama dan cendekiawan yang bijaksana dan sederhana serta konsisten dalam mengawal toleransi dan inklusi
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif atau dikenal sebagai Buya Syafii di Yogyakarta pada Jumat.
Nadiem mengatakan kepergian Ahmad Syafii Maarif merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.
"Keluarga besar Kemendikbudristek berbelasungkawa atas wafatnya Buya Syafii Maarif. Bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh bangsa yang sangat berjasa dalam penanaman nilai-nilai Pancasila melalui keteladanannya," ujar Nadiem dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Komunitas Merdeka Belajar berperan dalam transformasi pendidikan
Menteri Nadiem meyakini karakter Buya Syafii perlu diteladani generasi muda.
“Beliau dikenal sebagai ulama dan cendekiawan yang bijaksana dan sederhana serta konsisten dalam mengawal toleransi dan inklusi," tambah dia.
Pesan Buya Syafii yang terus menerus didorong Kemendikbudristek adalah untuk membumikan Pancasila.
Baca juga: Mendikbudristek: Guru garda terdepan wujudkan Merdeka Belajar
Nadiem mengatakan Buya Syafii mengingatkan masyarakat upaya untuk membumikan Pancasila sangat memerlukan gotong royong semua pihak, utamanya generasi muda.
"Untuk itulah Kemendikbudristek menghadirkan Kurikulum Merdeka sehingga mata pelajaran Pendidikan Pancasila bisa dipelajari melalui praktik dan pembelajaran berbasis proyek sehingga anak-anak kita dapat langsung mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila," kata dia lagi.
Baca juga: Petugas gali liang lahat untuk makam Buya Syafii di Kulon Progo
Baca juga: Syafii Ma'arif wafat Kemenag sebut RI kehilangan pemikir bangsa
Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022