Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mencatat telah ada 2.996 orang konsumen yang telah melakukan konversi ke kompor induksikelebihannya bebas dari karbon karena menggunakan listrik tanpa api, lalu lebih bersih
"Kita memang saat ini tengah aktif memperkenalkan penggunaan kompor induksi, salah satunya di kegiatan HUT Apeksi ke- 22 kali ini," ujar Manajer Pemasaran Bidang Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Lampung, Tri Bagus Prasetyo, di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan, pelanggan yang telah melakukan konversi ke kompor listrik di Lampung sejak 2021 hingga 2022 ini ada 2.996 orang.
"Yang ikut program ini hingga data terakhir pada 2022 ada 2.996 orang ini termasuk yang ikut serta dalam program tambah daya, sebab banyak sekali program dan promosi untuk mendukung konversi ke kompor induksi ini," katanya.
Baca juga: Kenaikan harga LPG momentum pemerintah terbitkan aturan kompor listrik
Baca juga: Program kompor induksi berpotensi serap listrik 13 gigawatt
Menurutnya, rata-rata yang ikut serta dalam program konversi ke kompor listrik tersebut merupakan konsumen dengan daya 1.300 watt lebih.
"Yang telah mengkonversikan rata-rata memiliki daya listrik 1.300 watt ke atas, kalau daya di bawah itu ada namun pemakaian kompor harus lebih efisien. Dan saat ini pun bila ada yang ingin menggunakan kompor tersebut bisa langsung menambah daya," ucapnya.
Dia menjelaskan, 2.996 orang konsumen yang telah mengkonversikan ke kompor induksi tersebar di seluruh Provinsi Lampung.
"Tidak hanya di Kota Bandarlampung, tapi sudah tersebar ke semuanya daerah di Provinsi Lampung, dan saat ini dalam masa pemetaan serta penjajakan untuk desa, kawasan UMKM atau wilayah mana yang akan menggunakan kompor ini secara luas," katanya.
Ia menambahkan, dengan adanya konversi ke kompor induksi tersebut diharapkan konsumen dapat lebih mudah, aman, dan bebas dari karbon.
"Kompor induksi ini kelebihannya bebas dari karbon karena menggunakan listrik tanpa api, lalu lebih bersih, dan aman tentunya. Jadi harapannya dengan kehadiran kompor induksi ini bisa mempermudah konsumen," tambahnya pula.
Baca juga: PLN beri diskon tambah daya, asal pelanggan beli kompor induksi
Menurutnya, rata-rata yang ikut serta dalam program konversi ke kompor listrik tersebut merupakan konsumen dengan daya 1.300 watt lebih.
"Yang telah mengkonversikan rata-rata memiliki daya listrik 1.300 watt ke atas, kalau daya di bawah itu ada namun pemakaian kompor harus lebih efisien. Dan saat ini pun bila ada yang ingin menggunakan kompor tersebut bisa langsung menambah daya," ucapnya.
Dia menjelaskan, 2.996 orang konsumen yang telah mengkonversikan ke kompor induksi tersebar di seluruh Provinsi Lampung.
"Tidak hanya di Kota Bandarlampung, tapi sudah tersebar ke semuanya daerah di Provinsi Lampung, dan saat ini dalam masa pemetaan serta penjajakan untuk desa, kawasan UMKM atau wilayah mana yang akan menggunakan kompor ini secara luas," katanya.
Ia menambahkan, dengan adanya konversi ke kompor induksi tersebut diharapkan konsumen dapat lebih mudah, aman, dan bebas dari karbon.
"Kompor induksi ini kelebihannya bebas dari karbon karena menggunakan listrik tanpa api, lalu lebih bersih, dan aman tentunya. Jadi harapannya dengan kehadiran kompor induksi ini bisa mempermudah konsumen," tambahnya pula.
Baca juga: PLN beri diskon tambah daya, asal pelanggan beli kompor induksi
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022