"Dengan mengoptimalkan Satgas TPK yang didukung tenaga bidan, kader PKK, dan kader KB itu, angka stunting yang berada pada posisi 24,8 persen diharapkan bisa ditekan menjadi 14 persen satu atau dua tahun ke depan sesuai target nasional," kata Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, di Palembang Sabtu.
Baca juga: Kemenko PMK: TPK aktor penting bantu selesaikan stunting di Indonesia
Menurut dia, saat ini masih cukup banyak ditemukan kasus stunting pada anak terutama di daerah pelosok dalam wilayah Sumsel. Melihat kondisi tersebut perlu terus ditingkatkan upaya pencegahannya.
Untuk mencegah kasus kekerdilan itu, pihaknya berupaya menggalakkan program gemar makan ikan karena kadar gizi dan protein pada ikan cukup tinggi dan harganya terjangkau.
Masyarakat di provinsi ini, kata dia, akan terus didorong untuk gemar mengonsumsi ikan sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi dan protein sehari-hari.
Baca juga: BKKBN minta TPK bantu keluarga tingkatkan kualitas sperma terbaik
"Dengan banyak mengonsumsi ikan, selain dapat mengatasi masalah kekerdilan dan gangguan kesehatan lainnya, diharapkan pula dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) daerah ini sesuai dengan target yang diharapkan," katanya.
Untuk memotivasi masyarakat provinsi ini terus mengonsumsi ikan lebih banyak lagi agar tingkat konsumsi ikan bisa dipertahankan bahkan lebih tinggi, pihaknya berupaya lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat mengonsumsi ikan bagi kesehatan.
Baca juga: BKKBN: TPK miliki peran atasi keterpurukan faskes akibat pandemi
"Manfaat mengonsumsi ikan, di antaranya dapat mengurangi depresi, mencegah terserang penyakit jantung, dan memenuhi kebutuhan nutrisi yang dapat mencerdaskan otak," kata Mawardi.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022