Anies menjelaskan bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab konstitusional yang harus dipenuhi pemerintah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengalokasikan anggaran sekitar Rp2,1 triliun untuk membuat warga DKI Jakarta terlindungi kesehatannya melalui program BPJS Kesehatan.
"Pemprov DKI turun tangan membiayai warganya, dari yang semula 73-75 persen menjadi 98 persen," kata Anies pada peresmian RS Umum dan Kanker Siloam Agora di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin.
Menurut Anies, ada sebagian warga yang KTP-nya Jakarta tapi tidak berada di Jakarta. "Sesungguhnya seluruh warga DKI Jakarta sudah ter-'cover'," katanya.
Anies merinci bahwa pada 2017 akhir, warga DKI Jakarta yang terlayani kesehatan dalam BPJS Kesehatan hanya berkisar 73-75 persen.
Baca juga: DKI abadikan 37 nama nakes wafat akibat COVID-19 di Jembatan Phinisi
Kemudian pada 2018, Pemprov DKI meningkatkan alokasi anggaran kesehatan sehingga warga terlindungi BPJS Kesehatan menjadi 98 persen.
Anies juga mengapresiasi RS Siloam yang menjadi salah satu rumah sakit swasta dengan pelayanan kesehatan terbaik untuk peserta BPJS.
Adapun rumah sakit umum dengan fasilitas onkologi (kanker), RS Siloam Agora dibangun dengan nilai investasi Rp400 miliar dan dilengkapi dengan 230 bangsal di komplek Holland Village, Cempaka Putih, di Jakarta Pusat.
Anies menilai pembangunan rumah sakit yang modern, lengkap dan berkualitas itu merupakan investasi yang penting bagi masyarakat DKI Jakarta.
"Hal ini sangat dibutuhkan karena merupakan fasilitas pusat kanker pertama yang akan melayani masyarakat di wilayah timur Jakarta dan akan bermanfaat langsung pada warga untuk memperkuat daya tahan dan strategi kesehatan DKI Jakarta," kata Anies.
Baca juga: BPJS Kesehatan: Cakupan peserta JKN di DKI lebih cepat dari target
Wakil Direktur Utama Siloam Hospitals, Caroline Riady mengungkapkan, RS Siloam Agora dirancang sebagai rumah sakit umum dan kanker yang dilengkapi dengan fasilitas modern dan terkini dengan dukungan dari tenaga medis berpengalaman.
RS Siloam Agora menargetkan bisa melayani lebih dari 11 juta penduduk padat di Ibu Kota dengan pelayanan kesehatan, diagnostik dan terapeutik melalui lebih dari 25 bidang spesialisasi dengan pusat unggulan onkologi (kanker), kardiologi (jantung), saraf dan bedah saraf serta digestif (pencernaan).
"Pusat unggulan onkologi ini akan memudahkan akses bagi pasien kepada spesialis ahli onkologi ternama, riset, uji klinis dan pendidikan dalam upaya mencerminkan misi utama memajukan pengobatan kanker yang transformatif," kata Caroline.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022