"Ada 35 bungkus makanan yang kami sita karena memang tidak boleh dibawa sebab mudah membusuk," kata Sanitarian KKP Kelas II Panjang, Sri Endang, Minggu.
Ia menjelaskan makanan yang disita pihaknya selain mudah membusuk juga tidak ada tanggal kedaluarsanya, hal tersebut tentunya dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kesehatan JCH selama perjalanan ibadah haji.
"Ditakutkan saat dimakan JCH, makanan ini telah dibeli lama oleh mereka, siapa.tau sudah berjamur dan jika tetap dikonsumsi akan menyebabkan jamaah sakit perut diare sehingga nanti akan menghambat selama di pesawat atau di perjalanan ke Tanah Suci," kata dia.
Baca juga: Kemenag: Pemberangkatan haji dibagi dua gelombang
Ia mengatakan bahwa setelah makanan tersebut disita oleh pihaknya kemudian akan diserahkan ke Kementerian Agama, tetapi jika ada pihak keluarga yang bersedia mengambil tentunya dipersilahkan.
"Sebagian kita serahkan makanan ini ke Kemenag tapi bila JCH meminta untuk dikembalikan ke keluarganya maka dipersilahkan. JCH tinggal memberi nomor telepon yang bisa dihubungi nanti petugas akan menghubunginya," kata dia.
Ia pun mengimbau untuk JCH yang akan berangkat pada kelompok terbang (kloter) selanjutnya dan akan memasuki Asrama Haji agar tidak membawa makanan dari rumah sebab petugas sudah menyiapkannya hingga tiba di Tanah Suci.
"Ya, kami minta tidak membawa makanan dari rumah, kan di sini hingga nanti sampai di Tanah Suci disiapkan petugas, ini tidak lain guna menjaga kesehatan dan kelancaran ibadah mereka," kata dia.
Adapun beragam makanan yang disita oleh petugas KKP Kelas II Panjang seperti makanan basah hingga jajanan kering seperti keripik singkong, keripik pisang, bawang goreng, kopi bubuk, cabai bubuk kering, kemudian ada kue lupis, onde-onde, bolu gulung, risol, nasi uduk, bumbu pecel, klepon, petisan, gemblong, bolu pisang, brokoli rebus hingga peyek teri.
Baca juga: Seorang calon haji Embarkasi Jakarta meninggal di Madinah
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022