Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa milik Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa (Kejaksaan RI) mulai menerima mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023 untuk program strata pertama (S1) ilmu hukum, angkatan pertama.
Ketua Yayasan STIH Adhyaksa Reda Manthovani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan STIH Adhyaksa sebagai perguruan tinggi ikut mengambil peran membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang tangguh dan inovatif.
“Perguruan tinggi khususnya STIH Adhyaksa merupakan institusi yang kuat untuk mengembangkan dan menghasilkan mahasiswa serta lulusannya yang relevan dengan kondisi saat ini, serta mempersiapkan generasi ilmuwan di bidang hukum dan profesi lainnya,” kata Reda.
STIH Adhyaksa berdiri sejak 26 Januari 2022 dan merupakan sekolah tinggi yang diselenggarakan oleh Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa. Perguruan tinggi ini memiliki cita-cita membangun peradaban melalui ilmu hukum sebagai upaya nyata dalam mencapai kehidupan bangsa yang cerdas.
“Inilah yang menjadikan STIH Adhyaksa akan selalu memberikan upaya nyata dalam mencapai kehidupan bangsa yang cerdas,” ujarnya.
Menurut Reda, dalam menghadapi globalisasi dan disrupsi teknologi informasi saat ini, peran perguruan tinggi menjadi strategis untuk menghasilkan SDM yang berintelektual, berilmu, kreatif dan inovatif. Khususnya STIH Adhyaksa yang berupaya dalam menguatkan kemampuan melakukan penilaian untuk memecahkan masalah-masalah hukum.
Baca juga: PUPR bangun Rusun Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Edy di Pekanbaru
Baca juga: LTMPT perpanjang waktu finalisasi pengisian PDSS
Baca juga: Kominfo: STMM siapkan SDM ekonomi kreatif
“Di sisi lain, kami juga berupaya untuk menciptakan mahasiswa yang berbudi luhur, terampil, serta berkompeten yang mampu memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia,” kata Reda.
Reda juga mengatakan bahwa keberadaan perguruan tinggi pada dasarnya membantu negara untuk mengatasi tantangan pembangunan terutama dalam globalisasi dan disrupsi teknologi saat ini.
Oleh sebab itu, terutama di Indonesia dikenal sebuah konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, keberadaan STIH Adhyaksa sejalan dengan konsep tersebut khususnya dalam pengembangan keilmuan bidang hukum yang diharapkan dapat memberi masukan atau rekomendasi dalam rangka merumuskan dan melaksanakan sebuah kebijakan.
Dengan demikian, pengetahuan baru ilmu hukum tersebut bermanfaat untuk pembangunan nasional yang meliputi perbaikan ekonomi, politik dan sosial.
Reda menambahkan, STIH Adhyaksa didukung oleh para dosen yang juga praktisi di bidang hukum, maka sudah tentu akan membantu mahasiswa dalam belajar teori dan praktik beracara pidana maupun perdata.
Saat ini, kampus sementara STIH Adhyaksa berlokasi di Lantai 3 Gedung Adhyaksa Loka, Jalan Mabes Hankam, Nomor 60 Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dan kampus permanen direncanakan akan dibangun di Kabupaten Tangerang, Banten.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan RI Ketut Sumedana saat dihubungi terpisah mengatakan STIH Adhyaksa terbuka untuk umum lulus SMA sederajat. Pendaftaran gelombang kedua dibuka dari tanggal 1 Juni sampai dengan 30 Juni 2022. Gelombang ketiga dari tanggal 1 Juli sampai dengan 5 Agustus 2022.
Pendaftar wajib mengikuti tes TPA dan Bahasa Inggris. Pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan https://bit.ly/daftarSTIHAdhyaksa, tersedia program beasiswa kuliah 100 persen dan 50 persen dengan syarat tertentu.
Menurut Ketut, ke depan akan terus dilakukan akselerasi dan evaluasi untuk peningkatan mutu dan kualitas Kampus Adhyaksa. Kemudahan yang ditawarkan Kampus Adhyaksa bisa praktek langsung penegakan hukum di kejaksaan, tenaga pengajarnya (dosen) lebih banyak dari praktisi yang sudah berpengalaman dan berbiaya murah serta terjangkau.
“Di era Kampus Merdeka, STIH Adhyaksa diharapkan mampu hadir menjawab tantang dunia pendidikan yang menyediakan 80 persen pengajar dari praktisi hukum yang berintegritas dan profesional,” kata Ketut.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022