• Beranda
  • Berita
  • Amankan pasokan baterai, Renault gandeng Monagem

Amankan pasokan baterai, Renault gandeng Monagem

6 Juni 2022 11:45 WIB
Amankan pasokan baterai, Renault gandeng Monagem
Arsip Foto - Sejumlah pengunjung melihat mobil Renault selama pameran motor internasional Auto 2019 di Riga, Latvia, Sabtu (13/4/2019). ANTARA/REUTERS/Ints Kalnins/am.
Pabrikan mobil Prancis Renault Group menggandeng Managem Group, perusahaan pertambangan dan hidrometalurgi Maroko, untuk mengamankan pasokan baterai untuk kendaraan listrik.

Dalam kerja sama itu, Managem Group akan memasok 5.000 ton kobalt sulfat per tahun untuk jangka waktu 7 tahun, dengan pengiriman pertama pada tahun 2025.

Baca juga: Renault kenalkan versi terbaru All-New Kangoo EV & New Master E-TECH

Setelah studi teknik, Grup Managem berencana untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik yang berlokasi di dalam Kompleks industri Guemassa, Maroko untuk mengubah bijih kobalt menjadi kobalt sulfat.

Melalui kemitraan ini, Grup Renault telah menjamin pasokan kobalt sulfat yang signifikan, mewakili kapasitas produksi baterai tahunan hingga 15 GWh, kata Renault dalam pernyataan resmi awal Juni ini.

Kerja sama langsung keduanya ini akan menjamin sistem keterlacakan jangka panjang untuk rantai pasokan kobalt untuk baterai. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan, khususnya berkat pengetahuan Managem Group yang telah mengoptimalkan efisiensi energi di fasilitas mereka melalui peningkatan penggunaan energi hijau, lebih dari 80 persen di antaranya berasal dari tenaga angin.

Baca juga: Renault dan lima pabrikan tarik 42.000 mobil karena komponen rusak

Perjanjian ini terutama mencakup kemungkinan untuk Grup Managem, Grup Renault dan mitra Aliansinya memajukan kerja sama lebih lanjut dalam penyediaan mangan dan tembaga sulfat, serta daur ulang bahan baterai dalam putaran pendek.

Menyusul pembentukan pusat industri yang didedikasikan untuk kendaraan listrik Renault ElectriCity, Grup Renault memposisikan dirinya sebagai pemain kunci baterai yang lebih efisien, rendah karbon, dan dapat digunakan kembali.

Renault Grup bertujuan untuk mengurangi jejak karbon baterainya sebesar 20 persen pada tahun 2025 dan sebesar 35 persen pada tahun 2030, dibandingkan dengan tahun 2020.

Dikombinasikan dengan kemitraan dengan Vulcan untuk mengamankan lithium karbon rendah dan Terrafame untuk nikel sulfat rendah karbon, perjanjian ini menandai langkah baru menuju pengurangan jejak lingkungan dari kendaraan listrik dan tujuan Renault Grup untuk netralitas karbon di Eropa pada tahun 2040.



Baca juga: Rencana produksi mobil Moskvich dianggap bangkitkan masa lalu Soviet

Baca juga: Renault Master H2-TECH muat 15 penumpang dengan jarak tempuh 500km

Baca juga: Avtovaz dilaporkan akan kembali produksi pada awal Juni

Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022