"Saat ini lava masih meluap keluar dari kawah gunung," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok Stanis Arakian saat dihubungi dari Kupang, Senin.
Ia mengatakan bahwa pada Sabtu (4/6) lava meluap dan keluar yang terlihat dari lokasi pos pemantau.
Baca juga: Indonesia alami 150 erupsi gunung api dalam dua dekade terakhir
Lava itu, kata dia, mengalir sejauh 2.000 meter dari bibir kawah. Aktivitas aliran lava ini masih berlanjut hingga sekarang namun secara visual tidak kelihatan secara jelas.
Stanis menambahkan bahwa aliran lava itu jika mengalir dalam jumlah yang banyak akan melalui jalur sungai, sehingga dikhawatirkan akan sampai permukiman warga.
"Lava yang penuh di puncak gunung api tersebut pada 31 Mei 2022 meluap dan mengalir di bagian timur gunung itu dengan jarak sekitar 1.500 meter," katanya.
Baca juga: Badan Geologi komit tingkatkan pelayanan mitigasi bencana gunung api
Kemudian pada Sabtu (4/6) lava yang meluap itu juga mengalir ke lokasi yang sama dengan jarak mencapai 2.000 meter.
Ia menambahkan bahwa aliran lava baru yang ada di puncak gunung itu mengarah ke dua desa di Kecamatan Ile Ape Timur, yakni Desa Lamawolo dan Lamatokan.
"Selama masih ada proses pemanasan dari bawah maka kawah akan penuh meluap," katanya.
Baca juga: Menteri ESDM sebut perlu pemutakhiran alat pemantauan gunung api
Oleh karena itu, warga diminta berhati-hati dan selalu waspada dengan adanya lava tersebut. "Sampai saat ini status gunung tersebut masih level III atau siaga," kata Stanis.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022