Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Cianjur, Jawa Barat, mencatat 143 ekor sapi di sejumlah peternakan di Cianjur terindikasi Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) empat ekor diantaranya dipastikan tertular berdasarkan tes PCR.60 ekor diantaranya berstatus suspek
Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dislutkanak Cianjur, Ade Dadang di Cianjur Senin, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemilik dan pengelola peternakan untuk tidak melakukan kegiatan termasuk jual beli hewan ternak sampai dinyatakan sapi yang terjangkit sembuh.
"Kami menemukan 143 ekor sapi terindikasi PMK, 60 ekor diantaranya berstatus suspek, 79 lainnya terduga dan sisanya 4 ekor sudah dinyatakan tertular setelah dilakukan pemeriksaan darah," katanya.
Seratusan lebih ekor sapi yang terindikasi PMK itu, terdapat di enam peternakan yang tersebar di Kecamatan Cilaku, Cianjur, Sukaresmi dan Mande. Sapi yang terindikasi sedang dilakukan pengobatan dan perawatan dari petugas, sehingga peternak dilarang mengeluarkan hewan ternak-nya, selama masa inkubasi atau 14 hari.
Baca juga: Guru Besar IPB sebut tingkat kematian ternak akibat PMK rendah
Baca juga: Ganjar buka posko aduan percepat penanganan wabah PMK
Ia menjelaskan, ditemukan-nya seratusan lebih ekor sapi yang terjangkit PMK berawal dari satu peternak yang membeli sapi di Pasar Ingon-ingon, Ciwareng, Kabupaten Purwakarta tanpa melakukan pemeriksaan kesehatan yang ketat.
"Kami mempertanyakan ke pemilik peternakan yang menyatakan membeli hewan ternak dari Purwakarta dan disatukan ke kandang sapi yang mereka miliki sebelumnya. Sehingga seluruh hewan ternak yang ada di dalam peternakan terjangkit PMK, meski baru empat yang sudah dipastikan," katanya.
Meski ditemukan sapi yang terjangkit, namun pihaknya mencatat ada beberapa ekor sapi yang mulai sembuh usai dilakukan pengobatan selama masa isolasi 14 hari. Pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan berbagai upaya menangani penyebaran PMK di peternakan sapi di sejumlah wilayah.
Baca juga: DKPP Sumenep temukan 17 ekor sapi sakit bergejala seperti PMK
Ia menjelaskan, ditemukan-nya seratusan lebih ekor sapi yang terjangkit PMK berawal dari satu peternak yang membeli sapi di Pasar Ingon-ingon, Ciwareng, Kabupaten Purwakarta tanpa melakukan pemeriksaan kesehatan yang ketat.
"Kami mempertanyakan ke pemilik peternakan yang menyatakan membeli hewan ternak dari Purwakarta dan disatukan ke kandang sapi yang mereka miliki sebelumnya. Sehingga seluruh hewan ternak yang ada di dalam peternakan terjangkit PMK, meski baru empat yang sudah dipastikan," katanya.
Meski ditemukan sapi yang terjangkit, namun pihaknya mencatat ada beberapa ekor sapi yang mulai sembuh usai dilakukan pengobatan selama masa isolasi 14 hari. Pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan berbagai upaya menangani penyebaran PMK di peternakan sapi di sejumlah wilayah.
Baca juga: DKPP Sumenep temukan 17 ekor sapi sakit bergejala seperti PMK
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022