Prof. JJ di Makassar, Selasa, mengatakan hubungan Indonesia, khususnya Makassar dan Australia memiliki sejarah panjang, yang dapat dilacak hingga lebih 200 tahun lalu.
“Dan hari ini, kita akan meneruskan dan merayakan ikatan pendidikan dan hubungan people to people antara Provinsi Sulawesi Selatan dan Australia,” kata Prof JJ saat menerima rombongan Perdana Menteri Albanese di Ruang Senat Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas Makassar.
Rektor Unhas dalam kesempatan itu sekaligus menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas kehadiran Perdana Menteri Albanese beserta rombongan.
Baca juga: FKG Unhas pecahkan rekor MURI pasang gigi tiruan kepada 223 pasien
Baca juga: PT KAI dan Unhas kembangkan transportasi KA di Sulsel
Universitas Hasanuddin sendiri, kata Prof JJ, memiliki kedekatan khusus, dimana terdapat lebih 150 dosen dan staf Unhas merupakan alumni Australia. Unhas juga telah membangun kolaborasi penelitian dan kerja sama pendidikan yang dalam dengan berbagai universitas di Australia.
“Sebagai salah satu contoh, kolaborasi antara Unhas dan Griffith University dalam penelitian arkeologi telah menemukan lukisan dinding gua tertua di dunia, yang diyakini berasal dari masa 45.500 tahun,” kata Prof. JJ.
Posisi Unhas yang berada di Kawasan Timur Indonesia mendorong perlunya memperkuat hubungan dengan negara-negara di Pasifik, khususnya Pasifik Selatan. “Kami percaya, tetangga adalah keluarga terdekat,” katanya.
Sementara itu, PM Anthony Albanese dalam sambutan balasannya menyampaikan ungkapan rasa senang dan bahagia bisa berkunjung ke Makassar termasuk ke Unhas.
Kunjungannya ke Makassar merupakan hal yang tepat mengingat adanya jejak sejarah perdagangan antara warga Makassar dengan penduduk asli Australia.
Lebih lanjut, Albanese menyebutkan Makassar memiliki masa depan yang cerah sejalan dengan perkembangan Indonesia di masa depan dengan menjadi satu dari lima ekonomi terbesar di dunia.
“Kunjungan saya ke Makassar merupakan penegasan bahwa Pemerintah Australia sangat memahami betapa Indonesia adalah suatu wilayah yang sangat luas. Ini tentunya menjadi peluang besar untuk membangun kemitraan dalam berbagai bidang,” katanya.
Pada kunjungan ini, PM Albanese didampingi Menteri Luar Negeri Australia Mrs Penny Hong, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farrel, Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic, Federal Member of Solomon Luke Gosling, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams.*
Baca juga: KKI visitasi Prodi Dokter Gigi Spesialis Radiologi Unhas
Baca juga: FK Unhas-Pijar bentuk komunitas Perhimpunan Anak Autoimun Sulsel
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022