• Beranda
  • Berita
  • Presiden: Pemerintah telah bagi 5 juta hektare tanah perhutanan sosial

Presiden: Pemerintah telah bagi 5 juta hektare tanah perhutanan sosial

8 Juni 2022 17:34 WIB
Presiden: Pemerintah telah bagi 5 juta hektare tanah perhutanan sosial
Presiden Joko Widodo menyapa masyarakat usai menghadiri syukuran hasil bumi para petani di Desa Tumbrep, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022). ANTARA/Kutnadi.

Silakan tanam padi, mau ditanami jagung silakan, mau porang silakan, karena negara lain membutuhkan. Ini ada peluang untuk para petani

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan pemerintah selama lima tahun sudah membagikan lebih dari lima juta hektare tanah sosial kepada para petani, 324 hektare di antaranya berada di Pulau Jawa.

"Seperti yang sudah saya sampaikan yang dibagi bukan hanya yang gede-gede saja, ini yang gede dibagi 100 ribu hektare, 10 ribu hektare dibagi, 25 hektare, tapi yang kecil juga membutuhkan lahan yang jelas kepemilikannya agar tidak ramai," kata Presiden Jokowi saat menghadiri acara syukuran hasil bumi di Desa Tumbrep, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu.

Menurut dia, dengan memiliki lahan yang memiliki surat keputusan perhutanan sosial, rakyat dapat mengakses lahan. "Tanpa itu, bagaimana rakyat akan berproduksi, siapa yang akan berproduksi, benar nggak. Oleh sebab itu, yang namanya lahan perhutanan sosial ini penting dalam rangka membuka usaha hak para petani dan rakyat," ujar Presiden Jokowi.

Presiden mengatakan masih ada kekurangan dalam pemanfaatan lahan perhutanan sosial yaitu pendampingan baik sarana maupun manajemen.

Untuk mengatasi kekurangan yang dihadapi para petani, Presiden Jokowi memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir mencatat karena Menteri Pertanian tidak hadir dalam acara syukuran itu.

Baca juga: Presiden: Pendampingan bisnis perhutanan sosial harus terintegrasi

"Di sini juga ada Gubernur Jawa Tengah, saya minta petani pertanahan sosial ini diperhatikan sarana maupun prasarananya," kata Presiden Jokowi.

Demikian pula kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya yang akan memberikan SK (Surat Keputusan), kata Presiden, agar melakukan percepatan dalam rangka retribusi lahan maupun SK-nya.

"Bu Siti, saya mohon didengarkan beliau (para petani) ini," kata Presiden Jokowi.

Presiden mengatakan saat ini situasi masih sulit karena Indonesia baru terkena pandemi selama dua tahun, meski hal itu tidak hanya terjadi negara ini melainkan ada 220 negara mengalami hal yang sama.

"Pandemi baru akan pulih, kemudian muncul persoalan kedua yaitu perang di Ukraina. Apa yang terjadi sekarang ini banyak sekali negara yang sudah mulai kekurangan pangan, mulai kehabisan bahan pangan, inilah berkah yang harus kita ambil karena harga pangan naik (di negara lain) sehingga jangan sampai ada lahan terlantar, semuanya harus berproduktif," kata Presiden Jokowi.

Presiden mengajak para petani menanam yang menghasilkan bahan pangan pokok seperti padi, jagung, ketela, dan porang.

"Silakan tanam padi, mau ditanami jagung silakan, mau porang silakan, karena negara lain membutuhkan. Ini ada peluang untuk para petani," ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden ingatkan selesaikan sisa 8 juta hektar perhutanan sosial

 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022