Mereka ingin berangkat bersama, tidak terpecah-pecah
Sebanyak enam calon haji asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang sudah terdaftar dan masuk kuota pemberangkatan tahun ini akhirnya batal berangkat bersama rombongan karena terpapar COVID-19.
"Keenam calon haji ini memutuskan untuk menunda keberangkatannya tahun depan," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Kamis.
Hal itu disampaikan usai memberangkatkan 392 JCH asal daerah itu pada Rabu (8/6) malam.
Total JCH asal Tulungagung yang masuk kuota pemberangkatan pada 2022 ini sebenarnya ada 398 orang.
JCH asal Tulungagung tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 9.
Sebelum berangkat menuju tanah suci, mereka akan ditampung sementara di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Baca juga: Kloter pertama JCH Embarkasi Surabaya berangkat 4 Juni 2022
Baca juga: Dinkes: Dua calon haji dan petugas haji Tulungagung positif COVID-19
Baca juga: Kloter pertama JCH Embarkasi Surabaya berangkat 4 Juni 2022
Baca juga: Dinkes: Dua calon haji dan petugas haji Tulungagung positif COVID-19
"Dari Pemkab Tulungagung ini seluruh pemberangkatan dan penjemputan (dari asrama haji)," katanya.
Sementara itu Ketua IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia), Fuad Syaiful Anam menjelaskan ada enam orang yang mengundurkan diri dalam haji tahun ini.
"Mereka menghendaki mengundurkan diri,” jelas Fuad.
Mereka selanjutnya bakal diberangkatkan pada tahun depan (2023).
Kata Fuad, pengunduran diri mereka disebabkan COVID-19.
JCH asal Ngunut yang terdiri dari satu keluarga lima orang kompak mengundurkan diri setelah seorang dinyatakan COVID-19.
"Mereka ingin berangkat bersama, tidak terpecah-pecah, " katanya.
Sedang satu JCH asal Boyolangu yang juga positif COVID-19 diusahakan bisa berangkat tahun ini, senyampang pelaksanaan ibadah haji belum dimulai.
Baca juga: Dua calon haji asal Pacitan tertunda ke Tanah Suci akibat COVID-19
Baca juga: Petugas sita palu dan paku milik jamaah calon haji Lamongan
Baca juga: Petugas sita palu dan paku milik jamaah calon haji Lamongan
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022