Masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa. Dengan catatan, tetap ikuti anjuran Pemerintah.
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengajak masyarakat untuk tetap mengikuti anjuran Pemerintah soal vaksinasi COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan (prokes).
"Masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa. Dengan catatan, tetap ikuti anjuran Pemerintah, terutama dalam hal penegakan protokol kesehatan," kata Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, di Jakarta, Jumat.
Masyarakat juga diimbau tidak panik dengan masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ke Indonesia. Kuncinya, menurut dia, tetap tenang dan selalu waspada.
Rahmad mengatakan penggunaan masker di ruang tertutup tetap harus ditaati. Seperti, penggunaan masker di perkantoran yang saat ini sudah menerapkan aturan WFO (bekerja dari kantor).
"Yang menjadi perhatian justru vaksinasi. Masyarakat harus tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk mau divaksinasi lengkap," ujarnya pula.
Angka vaksinasi lengkap atau vaksinasi dosis pertama dan kedua masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jumlah vaksinasi lengkap di Indonesia masih di angka 62 persen, padahal standar WHO minimal 70 persen.
"Artinya, masih ada 8 persen yang perlu kita kejar," kata dia.
Untuk itu, Rahmad mengimbau masyarakat yang belum mendapat vaksinasi lengkap, agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Hal yang sama juga berlaku bagi vaksinasi booster.
"Vaksinasi booster kita masih rendah. Masih di bawah 20 persen. Ini perlu diperkuat lagi. Kita harapkan masyarakat berbondong-bondong menuju fasilitas kesehatan," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menemukan empat kasus COVID-19 subvarian baru dari Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Tiga di antaranya merupakan warga negara asing (WNA).
"Tiga orang ini masuk subvarian BA.5, semuanya laki-laki. Ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) merupakan delegasi pertemuan The Global Platform Disaster Risk Reduction di Bali tanggal 23-28 Mei," ujar juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Syahril menyebutkan tiga WNA tersebut tidak memiliki gejala COVID-19. Sementara, satu orang yang terinfeksi Omicron BA.4 merupakan warga negara Indonesia (WNI).
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tengah menyebar di sejumlah negara. Bahkan, kedua subvarian itu memicu lonjakan kasus.
Baca juga: Kenaikan kasus COVID-19 masih di bawah standar WHO
Baca juga: Kemenkes minta masyarakat segera vaksinasi penguat tingkatkan imunitas
Baca juga: Kenaikan kasus COVID-19 masih di bawah standar WHO
Baca juga: Kemenkes minta masyarakat segera vaksinasi penguat tingkatkan imunitas
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022