"Kita tahu Bali kaya dengan seninya. Acara Pesta Kesenian (PK) ini sudah lebih empat dasawarsa menghasilkan kelestarian budaya, para senimannya bahkan telah menjadi maestro," kata Tito Karnavian saat membuka Pesta Kesenian ke-44 ini di Denpasar, Minggu.
Baca juga: Menparekraf: Pesta Kesenian pulihkan pariwisata dan ekonomi Bali
Mendagri saat membuka PK-Bali ke-44 dan sekaligus melepas Peed Aya (pawai) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi itu menyebut, maestro seni dari Bali tidak saja bermain di tingkat lokal, nasional, tetapi juga hingga internasional.
"Atas nama Bapak Presiden, kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Gubernur dan semua pihak, mudah-mudahan sukses melaksanakan acara Pesta Kesenian ini," ucapnya.
Baca juga: Pesta Kesenian Bali ke-44 akan dibuka Mendagri
Apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan PK-Bali tahun ini terlebih karena dapat terlaksana secara langsung dan masif. Tidak lagi seperti tahun 2020 yang dilaksanakan secara daring dan kemudian pada 2021 secara hibrid (perpaduan daring dan luring).
"Acara ini bisa berlangsung ketika kita cukup 'confidence' bahwa pandemi COVID-19 sudah cukup terkendali," ujarnya sembari mengatakan, Bali paling terdampak pandemi karena pendapatannya bergantung pada pariwisata.
Baca juga: UPTD Taman Budaya siap sambut Pesta Kesenian Bali ke-44
Mantan Kapolri itu pun menyampaikan pujian atas cepatnya capaian vaksinasi COVID-19 di Provinsi Bali dari vaksinasi pertama, kedua, bahkan vaksinasi booster (penguat), daerah ini yang tertinggi sudah 70 persen.
Terkait dengan tema pelaksanaan PK-Bali ke-44, yakni "Danu Kerthi: Huluning Amreta" yang dimaknai sebagai pemuliaan air sebagai sumber kehidupan, Tito berpandangan sebagai tema yang tepat.
Baca juga: Pesta Kesenian Bali ke-44 libatkan 16 ribu seniman
Menurut dia, semua membutuhkan air. Namun ketika kita salah dalam melakukan penanganan terhadap air, dapat menimbulkan bencana seperti tanah longsor dan banjir bandang.
Oleh karena itu, Mendagri mengajak masyarakat agar terus mendengungkan upaya pemuliaan air sebagai sumber kehidupan, sehingga air akan menjadi sahabat dan tidak menyebabkan bencana.
Baca juga: Disbud Bali alihkan pentas PKB ke virtual karena PPKM Darurat
Mendagri dengan didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur Bali Wayan Koster, membuka PK-Bali ke-44 ditandai dengan pemukulan Gong Beri.
Kemudian disambut dengan tabuh Gong Gede, serta Balaganjur persembahan Pemerintah Provinsi Bali sekaligus mengiringi maskot Pesta Kesenian Bali "Siwa Nataraja".
Sementara itu Gubernur Wayan Koster dalam laporannya menyampaikan Pesta Kesenian Bali ke-44 akan berlangsung selama sebulan penuh dari 12 Juni-10 Juli 2022 di Taman Budaya Provinsi di Denpasar.
Baca juga: Sandiaga Uno harapkan PKB awal kebangkitan Bali di masa pandemi
Tema dalam Pesta Kesenian tahun ini yakni "Danu Kerthi: Huluning Amreta" diimplementasikan dalam setiap aktivitas seni meliputi delapan materi pokok, yakni Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Workshop/ Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).
Peed Aya, ujar Koster, yang diikuti 24 partisipan itu dengan melibatkan sekitar 2.400 seniman, mengilustrasikan tema Pesta Kesenian sesuai keunikan masing-masing daerah.
Selain partisipasi dari sembilan kabupaten/kota setempati, ada juga partisipan lain dari sejumlah perguruan tinggi di Bali, Museum Pasifika, Bank Indonesia berkolaborasi dengan kalangan perbankan, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, SMKN 3 Sukawati, dan SMKN 5 Denpasar.
Pawai yang berlangsung hingga sekitar tiga jam tersebut, nampak disambut antusias oleh ribuan penonton yang memadati areal seputar Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi dan Lapangan Puputan Margarana Denpasar.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022