Andy Murray mengatakan tidak yakin mengenai tingkat keparahan cedera perut yang menghambatnya pada final Stuttgart Open, Minggu, tetapi petenis Inggris Raya itu berharap hal tersebut tidak mempengaruhi persiapannya untuk Wimbledon akhir bulan ini.Ini adalah pertandingan terbanyak yang saya mainkan dalam dua pekan sejak mungkin 2016
Pergerakan pemenang tiga kali Grand Slam itu semakin terbatas saat pertandingan melawan Matteo Berrettini berlanjut dan dia perlu dua kali memanggil fisioterapis untuk menerima perawatan di tepi lapangan sebelum kalah 4-6, 7-5, 3-6.
"Saya merasakan sakit di perut saya ketika saya melakukan servis," kata Murray, yang telah lama absen karena cedera dalam beberapa tahun terakhir karena operasi pinggul, dikutip dari Reuters, Senin.
Baca juga: Berrettini kalahkan Murray untuk raih gelar Stuttgart
"Bukan sesuatu yang pernah saya alami sebelumnya. Saya harus memeriksanya saat sampai di rumah."
"Ini adalah pertandingan terbanyak yang saya mainkan dalam dua pekan sejak mungkin 2016. Itu waktu yang sangat lama. Mungkin normal jika saya merasakan beberapa hal di tubuh saya, tetapi saya tidak benar-benar tahu tingkat keparahannya. Mudah-mudahan semua baik-baik saja."
Murray, yang gelar tur terakhirnya diraih pada 2019 di Antwerpen, mengatakan mengakhiri turnamen tersebut dengan cara yang membuat frustrasi.
"Saya merasa seperti saya bermain cukup baik untuk menang dan saya menempatkan diri saya dalam posisi yang sangat bagus memasuki set ketiga, jadi akhir yang mengecewakan dari pekan yang bagus," ujar Murray.
Petenis Skotlandia berusia 35 tahun itu terakhir memenangi gelar di lapangan rumput di Wimbledon pada 2016, dan akan berusaha untuk pulih dari masalah tersebut sebelum Grand Slam lapangan rumput dimulai pada 27 Juni.
Baca juga: Murray ke final Stuttgart Open setelah hempaskan Kygios
Baca juga: Murray kalahkan Tsitsipas untuk melaju ke semifinal Stuttgart
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022