Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) akan secara bertahap menghilangkan Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah di berbagai sudut kota.diganti dengan bak kontainer yang bentuknya tertutup
"Target kita hingga Agustus 2022 ini, semua TPS yang dibangun di pinggir jalan utama dan sudut-sudut kota akan dibongkar dan diganti dengan bak kontainer yang bentuknya tertutup," kata Kadis DLH Kendari, Ir Nismawati MSi, saat kegiatan Sosialisasi Persampahan di salah satu kelurahan di Kecamatan Baruga Kendari, Senin.
Menurut Nismawati, program untuk menggantikan TPS yang selama ini terkesan kotor adalah untuk menghindari terjadinya penumpukan sampah lantaran jadwal buang sampah masyarakat yang sepenuhnya belum ditaati.
"Jadi konsepnya nanti akan berbeda-beda sesuai dengan kondisi lingkungan, bergantung kesepakatan warga yang ada di lingkungan itu, apakah nanti mau menggunakan tong sampah masing-masing di depan rumah atau kesepakatan masyarakat itu sendiri, namun yang jelas kita ingin fungsi TPS itu digantikan oleh mekanisme untuk menjemput langsung ke warga," katanya.
Baca juga: Kendari akan menutup tempat penampungan sampah di pinggir jalan
Baca juga: Komunitas peduli sampah dibentuk di RT-RW, majelis taklim-PKK Kendari
Ia mengatakan, Bapak Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, menginginkan semua TPS sudah tidak ada lagi di jalan-jalan protokol maupun jalan umum sebelum mengakhiri masa tugasnya sebagai wali kota periode pertama di bulan Oktober 2022.
Mantan Kadis Tanaman Pangan Kendari itu mengungkapkan konsep TPS sementara yang ada di berbagai jalan utama membuat wajah Kota Kendari tidak ramah dari sisi pemandangan dan perilaku masyarakat yang tidak taat membuang sampah.
"Memang ada juga beberapa kawasan perumahan yang sudah menerapkan sampah-sampah rumah tangga itu dikelola secara swadaya dengan melibatkan para RT/RW yang menggunakan jasa pihak ketiga dengan sistem iuran warga setiap bulan per rumah tangga," katanya.
Ia menjelaskan, model seperti itu telah diterapkan di Kompleks Perumahan BTN Lepo-Lepo Indah, Kelurahan Wundudopi dan diharapkan bisa menjadi percontohan untuk kelurahan lainnya.
Ia menuturkan untuk mendukung konsep penanganan sampah yang dijemput dari rumah ke rumah, maka Pemkot Kendari saat ini sudah mengadakan dua armada Compactor, truk pengangkut yang dilengkapi alat pemadat sampah.
"Kalaupun selama ini kita menggunakan truk terbuka, sehingga untuk beroperasi di waktu aktif masyarakat itu sangat terganggu, bila berpapasan di jalan," ungkapnya.
Rangkaian sosialisasi persampahan, Dinas Lingkungan dan Kebersihan Kendari juga mengundang sebagai nara sumber dari Balai Proteksi Tanaman Pangan (BPTP) Kota Kendari Tamrin terkait proses pengelolaan sampah organik menjadi pupuk yang bernilai ekonomi dan moderator Lurah Wundudopi Ramli, SIp, MM.
Baca juga: Kiat memulai hidup minim sampah
Ia mengatakan, Bapak Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, menginginkan semua TPS sudah tidak ada lagi di jalan-jalan protokol maupun jalan umum sebelum mengakhiri masa tugasnya sebagai wali kota periode pertama di bulan Oktober 2022.
Mantan Kadis Tanaman Pangan Kendari itu mengungkapkan konsep TPS sementara yang ada di berbagai jalan utama membuat wajah Kota Kendari tidak ramah dari sisi pemandangan dan perilaku masyarakat yang tidak taat membuang sampah.
"Memang ada juga beberapa kawasan perumahan yang sudah menerapkan sampah-sampah rumah tangga itu dikelola secara swadaya dengan melibatkan para RT/RW yang menggunakan jasa pihak ketiga dengan sistem iuran warga setiap bulan per rumah tangga," katanya.
Ia menjelaskan, model seperti itu telah diterapkan di Kompleks Perumahan BTN Lepo-Lepo Indah, Kelurahan Wundudopi dan diharapkan bisa menjadi percontohan untuk kelurahan lainnya.
Ia menuturkan untuk mendukung konsep penanganan sampah yang dijemput dari rumah ke rumah, maka Pemkot Kendari saat ini sudah mengadakan dua armada Compactor, truk pengangkut yang dilengkapi alat pemadat sampah.
"Kalaupun selama ini kita menggunakan truk terbuka, sehingga untuk beroperasi di waktu aktif masyarakat itu sangat terganggu, bila berpapasan di jalan," ungkapnya.
Rangkaian sosialisasi persampahan, Dinas Lingkungan dan Kebersihan Kendari juga mengundang sebagai nara sumber dari Balai Proteksi Tanaman Pangan (BPTP) Kota Kendari Tamrin terkait proses pengelolaan sampah organik menjadi pupuk yang bernilai ekonomi dan moderator Lurah Wundudopi Ramli, SIp, MM.
Baca juga: Kiat memulai hidup minim sampah
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022