• Beranda
  • Berita
  • UNFPA: Dunia akui peran BKKBN atasi masalah kependudukan

UNFPA: Dunia akui peran BKKBN atasi masalah kependudukan

14 Juni 2022 12:23 WIB
UNFPA: Dunia akui peran BKKBN atasi masalah kependudukan
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Muhammad Rizal Martua Damanik (tiga dari kiri) saat mewakili BKKBN dan Indonesia menerima UNFPA Award 2022 di New York, Amerika Serikat, Senin (13/6/2022). (FOTO ANTARA/HO-BKKBN)

Saya turut bangga untuk BKKBN atas diraihnya UNPA Award kali ini. BKKBN merupakan instansi di Indonesia yang berkontribusi dalam penerapan keluarga berencana

Direktur Eksekutif Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Population Fund/UNFPA) Natalia Kanem menyatakan bahwa dunia telah mengakui peran penting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Indonesia dalam mengatasi berbagai masalah kependudukan yang terjadi dalam suatu negara.

“Saya turut bangga untuk BKKBN atas diraihnya UNPA Award kali ini. BKKBN merupakan instansi di Indonesia yang berkontribusi dalam penerapan keluarga berencana,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan BKKBN berhasil menyisihkan 193 negara yang menjadi anggota dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendapatkan penghargaan kependudukan tertinggi dunia UNPA Award 2022 di New York, Amerika Serikat.

Pada pertemuan Commission of the UNPA 2022 di New York yang diselenggarakan pada 6 April 2022, katanya, terdapat komite UNPA yang terdiri atasi 10 perwakilan negara PBB yakni Pantai Gading, Republik Fiji, Gambia, Islandia, Republik Indonesia, Lebanon, Republik Liberia, Panama, Rumania, dan Republik Trinidad dan Tobago memilih pemenang penghargaan tersebut.

Dalam acara itu, BKKBN berhasil memenangkan UNPA kategori institusi dengan memperoleh dukungan enam dari sembilan pemilih (voters) melalui simple majority. Menyisihkan perwakilan institusi dari China,  Meksiko, Nepal, Filipina dan Spanyol.

“BKKBN juga terlibat dalam kerja sama selatan dalam hal pelatihan dan membimbing para pakar kependudukan yang melibatkan organisasi non pemerintah dan berbasis agama tentang masalah kependudukan,” kata Natalia Kanem.

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Muhammad Rizal Martua Damanik mengatakan pihaknya merasa sangat terhormat menerima penghargaan dari PBB tersebut.

Ia mengatakan dua kali terpilihnya BKKBN sebagai peraih UNPA menjadi tonggak momentum perjuangan pemerintah Indonesia untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan lebih maksimal.

Dalam pembangunan nasional lima dekade terakhir, BKKBN berhasil menurunkan angka kelahiran total (TFR) dari 5,6 menjadi 2,2 sejak tahun 1970 an hingga 2000 melalui program Keluarga Berencana (KB).

Pertumbuhan penduduk juga menurun dari 2,31 persen pada tahun 1971-1980 menjadi 1,25 persen pada 2010–2020. Perubahan jumlah penduduk ini pada akhirnya membawa perbaikan taraf hidup di Indonesia.

Keberhasilan tersebut juga menjadi bukti bahwa perkembangan dan pelaksanaan program KB melalui semua upaya baik sendiri maupun bersama mitra telah mendapatkan dukungan dari dunia internasional.

“BKKBN juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Joko Widodo Presiden Republik Indonesia, Kementerian Luar Negeri dan seluruh pihak atas dukungan dan kerja samanya sehingga prestasi penting ini dapat diraih,” kata Rizal.

Sebelumnya pada Senin (13/6), BKKBN berhasil menerima penghargaan tertinggi dunia dalam bidang kependudukan yakni UNPA 2022 kategori instirusi dari PBB di New York, Amerika Serikat, atas prestasi dan peran besarnya mengatasi permasalahan penduduk di Indonesia.

UNPA tersebut menjadi yang kedua kalinya bagi Indonesia, setelah pada tahun 1989 penghargaan yang sama diberikan kepada Indonesia melalui Presiden RI kedua Soeharto.

Baca juga: UNFPA dorong negara-negara berbagi solusi selesaikan masalah kependudukan

Baca juga: BKKBN raih penghargaan PBB karena RI berhasil atasi masalah penduduk

Baca juga: UNFPA: Pastikan pemuda miliki pengetahuan kontrasepsi yang benar

Baca juga: UNFPA : 60 persen pemuda negara berkembang menganggur

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022