Negara maju sudah mempunyai sistem yang lebih baik
Dokter RSUP Persahabatan, Dewi Lesthiowati mengatakan bahwa peran masyarakat untuk mendonorkan darahnya penting untuk sistem kesehatan nasional.
"Negara maju sudah mempunyai sistem yang lebih baik sehingga ketika diperlukan akan dengan mudah didapatkan," ujar Dewi dalam bincang-bincang"Donorkan Darahmu Untuk Selamatkan Hidup Mereka" yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Menurut dia perlu kerja bersama antar organisasi dari pemerintah maupun non pemerintah dalam memperkuat dan memperluas pasokan darah dalam rangka mendukung layanan kesehatan nasional.
"Kolaborasi baik sumber daya manusianya, petugasnya, peralatannya, sarana prasarana yang diperlukan untuk proses donor darah itu," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa ketersediaan darah di sarana-sarana layanan kesehatan di dalam negeri saat ini relatif masih kurang karena masih ditentukan oleh partisipasi dari masyarakat setempat dalam mendonorkan darahnya.
"Sampai saat ini masih belum sempurna karena masih cukup banyak mengandalkan donor darah pengganti, baik dari keluarga, kerabat atau temannya," ucapnya.
Baca juga: Ragam transformasi sambut Hari Donor Darah
Baca juga: Kemenkes: 93 kota/kabupaten belum miliki unit transfusi darah
Idealnya, lanjut dia, darah berasal dari pendonor sukarela yang teratur tanpa memandang siapa yang akan menggunakan darahnya nanti.
Dalam rangka Hari Donor Darah Sedunia (HDDS) Tahun 2022, Dewi mendorong masyarakat untuk secara sukarela mendonorkan darahnya secara teratur.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong Palang Merah Indonesia (PMI) membuat aplikasi yang mempermudah masyarakat melakukan donor darah guna memangkas waktu pendaftaran.
Hal ini ditujukan sebagai upaya penguatan inovasi dan digitalisasi untuk melancarkan proses donor darah sehingga ketersediaan stok darah di PMI semakin melimpah.
"Kita datang tinggal scan, seperti aplikasi PeduliLindungi, dan kita bisa memangkas waktu kurang lebih 20 menit,” ujarnya.
Ia mengaku bahwa dirinya telah melakukan donor darah sejak tujuh tahun yang lalu dan memiliki banyak kartu donor.
Karena memiliki banyak kartu donor yang dianggap sudah jadul, Sandiaga menugaskan tim di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membantu proses digitalisasi kegiatan donor darah guna memangkas waktu proses pendaftaran agar masyarakat semakin antusias mendonorkan darah.
Baca juga: JK: Plasma konvalesen 90 persen efektif sembuhkan pasien COVID-19
Baca juga: Hari Donor Darah Sedunia, suplai berkurang hingga 30 persen
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022