"Tujuan kegiatan kita adalah meningkatkan kapasitas dan kompetensi pendamping atau para account officer program pembiayaan ultra mikro di bidang kesetaraan gender," kata Lenny dalam acara "Launching Training of Trainers Pendamping UMI, Perempuan Berdaya, Masyarakat Sejahtera", yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk melindungi hak perempuan, memenuhi hak anak, meningkatkan akses pembiayaan ultra mikro dan pendampingan khususnya bagi pelaku usaha perempuan serta memperkuat sinergi antar lembaga dalam pemberdayaan UMKM khususnya bagi pelaku usaha perempuan.
Lenny menambahkan kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan peran perempuan di bidang kewirausahaan dengan berperspektif gender.
Baca juga: BRIN harap DPR segera tuntaskan legislasi berperspektif gender
Kegiatan training of trainers pendamping UMI ini merupakan kerja sama Kementerian PPPA dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP), sebuah Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan yang bertugas mengelola pembiayaan yang disalurkan kepada pelaku usaha UMKM.
Saat ini fokus usaha yang didampingi PIP adalah para pelaku usaha ultra mikro, yaitu merujuk pada pelaku usaha yang belum bisa mengakses pembiayaan dari perbankan.
"Untuk itu, pemerintah membuat program pembiayaan ultra mikro atau UMI," kata Direktur Utama PIP Ririn Kadariyah.
Menurut Ririn, program UMI sudah dimulai sejak tahun 2017.
Hingga Mei 2022, pembiayaan UMI tercatat telah menjangkau 5,80 juta pelaku usaha mikro di 508 kabupaten/ kota di Indonesia.
Sementara dana yang sudah disalurkan mencapai Rp19,8 triliun.
Baca juga: MPI harap uji kelayakan calon anggota KPU-Bawaslu berperspektif gender
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022