• Beranda
  • Berita
  • Pemprov Jateng teliti wilayah Sungai Bodri Kuto terkait rob pantura

Pemprov Jateng teliti wilayah Sungai Bodri Kuto terkait rob pantura

18 Juni 2022 15:12 WIB
Pemprov Jateng teliti wilayah Sungai Bodri Kuto terkait rob pantura
Fungsional Penata Ruang Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah, Husna Fauziah. ANTARA/Heru Suyitno

Peran Kabupaten Temanggung menjaga air hujan tidak langsung ke sungai

Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah melakukan penelitian kondisi wilayah Sungai Bodri Kuto terkait terjadinya banjir rob di kawasan pantai utara (pantura) Jateng akhir-akhir ini.

"Banjir rob khususnya di daerah pantura, di situ tidak lepas peran dari daerah hulu wilayah Sungai Bodri Kuto, yakni Kabupaten Temanggung," kata Fungsional Penata Ruang Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah, Husna Fauziah di Temanggung, Sabtu.

Wilayah Sungai Bodri Kuto meliputi Kabupaten Temanggung di hulu, kemudian Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan bagian hilir di Kabupaten Kendal.

"Selama ini yang sangat merasakan imbasnya di Kabupaten Kendal, di sana rob dan banjir hampir setiap musim ada. Kami mencoba melakukan pendekatan wilayah sungai bagaimana peran pentahelix (pemerintah, pengusaha, akademisi dan media) apakah sudah ada kolaborasi," katanya.

Baca juga: KNTI ingin penambahan anggaran terkait pemulihan ekosistem pesisir

Baca juga: Penanganan banjir rob Semarang dicek Menteri PUPR


Tim Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah kini melakukan identifikasi di bagian hulu Sungai Bodri Kuto di Kabupaten Temanggung.

"Hasil identifikasi tersebut nantinya juga sebagai masukan atas proses revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah," katanya.

Dalam identifikasi, pihaknya menemui para pemangku kepentingan untuk wawancara atau mencari data yang diperlukan.

"Kami berharap ada kolaborasi dalam penyusunan RTRW provinsi," katanya.

Husna menyampaikan pihaknya perlu melihat bagaimana kolaborasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas dari masing-masing pemangku kepentingan baik itu di Kabupaten Temanggung, Kabupaten Semarang, Kota Semarang maupun Kabupaten Kendal.

"Apakah sudah terjadi kolaborasi, integrasi, sinergi, dan sinkronisasi dengan baik untuk menciptakan pengelolaan wilayah Sungai Bodri Kuto, bagaimana upaya-upaya pengelolaan sungai tersebut terjalin dengan baik," katanya.

Misalnya, di bagian hulu di Kabupaten Temanggung apakah sudah melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan konservasi, karena di sini merupakan kawasan penyangga.

"Jadi peran penting Kabupaten Temanggung untuk menjaga bagaimana air hujan itu tidak langsung lepas ke sungai sehingga akan menyebabkan permasalahan bencana alam yang ada di Kabupaten Kendal sebagai daerah hilir," katanya.

Ia menyampaikan kolaborasi sangat penting dalam pengelolaan wilayah sungai. 


Baca juga: DPRD Jateng dorong peningkatan perbaikan RTLH terdampak rob

Baca juga: Penanganan banjir rob Pantura Jateng diminta jadi prioritas

 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022