• Beranda
  • Berita
  • Jumlah "sandwich generation" di Indonesia kian meningkat

Jumlah "sandwich generation" di Indonesia kian meningkat

20 Juni 2022 15:59 WIB
Jumlah "sandwich generation" di Indonesia kian meningkat
Ilustrasi. (Pexels)
Philip Mulyana, Financial Coach dan Advisor mengatakan jumlah orang berusia produktif yang menanggung beban finansial yang anggota keluarga lansia, sandwich generation, makin meningkat.

"Rasio ketergantungan lansia pada usia produktif semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data BPS menunjukkan selama lima tahun terakhir, rasio ketergantungan lansia (usia 60 tahun ke atas) terus meningkat dari 14,02 pada tahun 2017 menjadi 16,76 di tahun 2021," kata Philip dalam keterangan pers diterima di Jakarta pada Senin.

Artinya, setiap 100 orang penduduk usia produktif (usia 15-59 tahun) harus menanggung setidaknya 17 orang penduduk lansia.

"Pandemi juga turut memberikan tantangan besar bagi keluarga ketika banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan, sehingga mereka butuh dibantu oleh anggota keluarga lain yang masih produktif."

​​Baca juga: Poin penting sebelum membeli tanah dan membangun rumah

"Kedua faktor tersebut contoh semakin pentingnya perlindungan, bukan hanya bagi diri dan keluarga kita, namun juga bagi orang tua maupun saudara kita yang terdekat. Hal ini penting untuk membantu agar mereka tetap terlindungi, sekaligus memastikan kondisi finansial keluarga inti tetap kuat. Solusi perlindungan jiwa dan kesehatan yang inklusif dapat menjadi salah satu solusi tercapainya ketahanan finansial bagi seluruh keluarga," kata Philip.

Sementara selebritas dan juga influencer, Mona Ratuliu mengatakan keluarga sepatutnya dapat menjadi tonggak utama yang kokoh, tempat bersandar baik bagi orang-orang yang berada di dalamnya.

"Salah satu contohnya adalah ketika keponakan saya harus kehilangan ibunya saat berusia 2 tahun, maka saya dan suami memutuskan untuk membantu sepenuhnya dan berupaya memberikan perlindungan agar keponakan saya dapat tumbuh dan besar dengan baik, di dalam naungan kehangatan keluarga," kata Mona berbagi pengalamannya.

Dalam hal ini PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) memperkuat komitmennya dalam memperluas akses perlindungan bagi keluarga Indonesia melalui peluncuran kampanye #MadeforEveryFamily dengan tagline “Celebrating Togetherness”. Melalui #MadeforEveryFamily, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah memperluas cakupan penerima manfaat dan pertanggungan pada polis asuransinya dari yang sebelumnya terbatas pada keluarga inti, kini juga mencakup anggota keluarga besar sedarah, seperti, kakek, nenek, cucu, keponakan dan menantu.

Seiring dinamika kehidupan, kebutuhan keluarga besar di luar keluarga inti dalam hal perlindungan finansial, kesehatan, dan perlindungan jiwa juga semakin berkembang. Apalagi budaya mengakomodasi kebutuhan keluarga besar di luar keluarga inti telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia.

Salah satu solusi terbaru yang merupakan perwujudan semangat #MadeforEveryFamily adalah asuransi jiwa tradisional Syariah, PRUSolusi Kondisi Kritis Syariah (PKKS), yang menyediakan perlindungan untuk 60 jenis kondisi kritis. PKKS juga merupakan inovasi produk pertama dari Prudential Syariah.

Michellina L. Triwardhany (Dhany), President Director Prudential Indonesia mengatakan, “Melalui #MadeforEveryFamily, kami berkomitmen memperluas akses perlindungan kesehatan dan finansial. Kini, anggota keluarga besar termasuk orang tua, kakek, nenek, hingga menantu, bisa menjadi penerima manfaat dan pertanggungan dalam polis asuransi Prudential. Dengan memberikan akses bagi anggota keluarga besar untuk bisa saling melindungi, Prudential membantu keluarga Indonesia untuk memperkokoh ketahanan finansial mereka. Hal ini sejalan dengan aspirasi perusahaan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera, sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan.”

Baca juga: Perhatikan kondisi finansial sebelum beli mobkas

Baca juga: Modal Rp1 juta bisa jadi bisnis, begini caranya

Baca juga: Empat tips mengatur keuangan untuk milenial

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022