• Beranda
  • Berita
  • Indonesia tunjukkan kepemimpinan dalam pengelolaan lingkungan di G20

Indonesia tunjukkan kepemimpinan dalam pengelolaan lingkungan di G20

21 Juni 2022 21:55 WIB
Indonesia tunjukkan kepemimpinan dalam pengelolaan lingkungan di G20
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhenwanthi (tengah) berbicara dalam konferensi pers Hasil Pertemuan Kedua G20 EDM-CSWG di Jakarta, Selasa (21/6/2022). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak/aa.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan Indonesia menunjukkan kepemimpinan dalam pengelolaan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim di pertemuan Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) negara-negara anggota G20.

"Untuk Indonesia, ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kepemimpinannya selain kita berkomitmen kita juga sudah melakukan banyak hal, dan hal-hal baik yang sudah dilakukan Indonesia ini kemudian diperkenalkan dan bisa kita tingkatkan skalanya, kita bisa percepat upaya-upayanya." kata Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhenwanthi dalam konferensi pers Hasil Pertemuan Kedua G20 EDM-CSWG di Jakarta, Selasa.

Laksmi menuturkan melalui kepemimpinan di G20, Indonesia dapat mendorong percepatan upaya-upaya pengelolaan lingkungan dan pengendalian iklim secara berkelanjutan.

Inisiatif dan upaya yang dimiliki Indonesia terkait pengelolaan lingkungan dan pengendalian iklim secara berkelanjutan dapat disampaikan di forum internasional tersebut dan berpeluang menjadi agenda kerja sama secara global atau kerja sama antarnegara G20.

"Ini adalah kesempatan baik Indonesia untuk menunjukkan bahwa kita memimpin di dalam beberapa agenda terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan," ujarnya.

Baca juga: Pertemuan ke-2 EDM CSWG G20 bahas adaptasi iklim hingga emisi GRK

Dengan presidensi di G20, Indonesia mempunyai kesempatan untuk mengedepankan dan menyuarakan agenda-agenda Indonesia di G20, serta meningkatkan skala dampak dari inisiatif yang dilakukan Indonesia selama ini terkait pengelolaan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim.

"Jadi inisiatif yang dilakukan Indonesia selama ini hanya di tingkat nasional, ini akan diperkenalkan dan juga akan ditiru, bekerja sama dengan berbagai negara tidak hanya G20 tapi juga negara-negara mitra," tuturnya.

Pertemuan pertama EDM-CSWG diselenggarakan di Yogyakarta pada Maret 2022, dan pertemuan kedua EDM-CSWG di Jakarta pada 19-22 Juni 2022.

Agenda EDM-CSWG mempunyai arti strategis bagi Indonesia dalam forum G20 untuk menunjukkan kepada dunia tentang komitmen Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim yang berkelanjutan.

EDM-CSWG pada Presidensi G20 Indonesia mengusung tiga isu prioritas yang dibahas, yaitu mendukung pemulihan yang berkelanjutan, dan peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim.

Baca juga: Pertemuan ke-2 EDM-CSWG G20 hasilkan dokumen awal terkait lingkungan

Isu terakhir adalah peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim.

Pada bagian Environment Deputies Meeting (EDM) beberapa topik yang dibahas meliputi antara lain degradasi lahan, menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati, pengelolaan air terintegrasi dan berkelanjutan, efisiensi sumber daya dan ekonomi sirkular, sampah di laut, konservasi laut, dan keuangan berkelanjutan.

Sementara, pada bagian Climate Sustainability Working Group (CSWG), dilakukan pembahasan tiga hal, yakni peran co-benefit aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk menciptakan masa depan yang lebih tangguh bagi semua.

Kemudian, percepatan implementasi nationally determined contribution (NDC) dan transisi berkelanjutan menuju masa depan rendah emisi gas rumah kaca dan ketahanan iklim melalui pemanfaatan nilai ekonomi karbon, dan memperkuat aksi dan kemitraan untuk inisiatif kelautan berkelanjutan.

NDC merupakan komitmen dalam rencana aksi iklim untuk mengurangi emisi dan beradaptasi dengan dampak iklim.

Baca juga: KLHK: Indonesia lakukan langkah nyata perkuat kebijakan iklim

Dalam dokumen NDC atau komitmen setiap negara pihak terhadap Persetujuan Paris, Indonesia menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen secara mandiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022