• Beranda
  • Berita
  • Saham Inggris hentikan kenaikan, indeks FTSE 100 jatuh 0,88 persen

Saham Inggris hentikan kenaikan, indeks FTSE 100 jatuh 0,88 persen

23 Juni 2022 04:55 WIB
Saham Inggris hentikan kenaikan, indeks FTSE 100 jatuh 0,88 persen
Ilustrasi - Saham-saham Inggris merosot pada perdagangan Senin (16/8/2021) (ANTARA/Juns)

Saham-saham Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (22/6/2022), menghentikan kenaikan selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 0,88 persen atau 62,83 poin, menjadi menetap di 7.089,22 poin.

Indeks FTSE 100 menguat 0,42 persen atau 30,24 poin menjadi 7.152,05 poin pada Selasa (21/6/2022), setelah bertambah 1,50 persen atau 105,56 poin menjadi 7.121,81 poin pada Senin (20/6/2022), dan merosot 0,41 persen atau 28,73 poin menjadi 7.016,25 poin pada Jumat (17/6/2022).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang anjlok 7,43 persen, serta perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Inggris-Swiss Glencore PLC merosot 6,89 persen.

Sementara itu, JD Sports Fashion PLC, perusahaan yang mengoperasikan jaringan toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan rekreasi bermerek melonjak 6,60 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan induk perbankan dan asuransi multinasional Inggris NatWest Group PLC yang meningkat 3,03 persen, serta kelompok perusahaan jasa keuangan multinasional Inggris Admiral Group PLC menguat 2,81 persen.

Baca juga: Saham Prancis berakhir negatif, indeks CAC 40 merosot 0,81 persen
Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, indeks DAX 40 terpangkas 1,11 persen
Baca juga: IHSG ditutup jatuh, dipicu kekhawatiran kenaikan suku bunga AS

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022