Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan dapat mengurangi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan elektronik (e-waste) yang dibuang sembarangan sebanyak 1.600 kilogram per tiga bulan.Warga bisa meminta petugas untuk mengambil sampah di rumah -rumah, bisa lewat aplikasi Jaki
"Rata-rata setiap Sudin Lingkungan Hidup di wilayah punya target itu untuk mengurangi limbah B3 dan elektronik sebanyak 1.600 kilogram per tiga bulan," kata Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Edy Mulyanto saat dihubungi di Jakarta Barat, Kamis.
Target tersebut harus dicapai setiap sudin (suku dinas) guna mengurangi sampah B3 dan elektronik yang dibuang di sembarang tempat.
Pemprov DKI pun melakukan berbagai cara agar limbah tersebut tidak berceceran di lingkungan warga. Salah satunya melakukan jemput boleh ke rumah warga untuk mengambil sampah B3 atau e-waste.
"Warga bisa meminta petugas untuk mengambil sampah di rumah -rumah, bisa lewat aplikasi Jaki," kata Edy.
Nantinya, petugas Sudin LH kelurahan ataupun kecamatan setempat langsung menyambangi rumah warga untuk mengangkut sampah tersebut menggunakan gerobak motor.
Sampah tersebut nantinya akan dibawa ke tempat pembuangan akhir tingkat provinsi untuk selanjutnya diolah oleh pihak swasta.
Sejauh ini, Edy mengaku setiap wilayah di DKI sudah mencapai target bahkan dapat mengurangi sampah lebih dari 1.600 kilogram per tiga bulan.
Namun saat ditanya berapa jumlah persis sampah yang dihasilkan setiap wilayah, Edy belum bisa menjelaskan dengan rinci.
Edy berharap upaya yang dilakukan pemerintah provinsi dapat mengurangi produksi sampah di setiap wilayah sehingga lingkungan pun tidak tercemar.
Baca juga: Anies bakal berikan disinsentif kepada perusahaan tak pilah sampah
Baca juga: Pemprov jelaskan alur penanganan sampah elektronik dari rumah warga
Baca juga: Anies minta perusahaan ikut kelola sampah
Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022