• Beranda
  • Berita
  • IHSG menguat seiring keputusan BI pertahankan suku bunga acuan

IHSG menguat seiring keputusan BI pertahankan suku bunga acuan

23 Juni 2022 17:06 WIB
IHSG menguat seiring keputusan BI pertahankan suku bunga acuan
Pekerja membersihkan dinding dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN.
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan.

IHSG ditutup menguat 13,96 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.998,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,46 poin atau 0,44 persen ke posisi 1.013,22.

"Kekhawatiran mengenai suku bunga dan inflasi masih menjadi fokus perhatian investor," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.

Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell dijadwalkan memberikan pidato semi tahunannya di depan Kongres AS malam nanti.

Investor terus berusaha menimbang risiko bahwa bank-bank sentral di dunia mendorong ekonomi global masuk ke dalam resesi pada saat mereka berusaha menjinakkan inflasi melalui kenaikan suku bunga acuan.

Baca juga: BI kembali pertahankan suku bunga acuan 3,5 persen

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 3,5 persen dengan alasan inflasi masih terkendali.

Meskipun inflasi tahun ini diyakini akan menembus kisaran target 2 persen hingga 4 persen, BI tetap tidak terburu-buru memperketat kebijakan moneter karena berbagai subsidi dari pemerintah dinilai akan membantu meredam lonjakan inflasi.

Dibuka melemah, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG terus berada di teritori negatif namun berhasil menguat satu jam terakhir jelang penutupan bursa saham.

Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya PAMG, KBLM, ESIP, PTDU, EXCL. Sedangkan, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya SMDR, KBLV, ENRG, ASHA, BIPI.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dimana sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 1,81 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer masing-masing 1,18 persen dan 1,14 persen.

Sedangkan delapan sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 3,16 persen, diikuti sektor energi dan sektor teknologi masing-masing minus 1,57 persen dan minus 0,78 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" di seluruh pasar sebesar Rp1,7 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp311,45 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.272.472 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,53 miliar lembar saham senilai Rp15,68 triliun. Sebanyak 185 saham naik, 332 saham menurun, dan 166 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 21,7 poin atau 0,08 persen ke 26.171,25, indeks Hang Seng naik 265,53 poin atau 1,26 persen ke 21.273,87, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,51 poin atau 0,02 persen ke 3.092,8.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022