Dari tempat duduk masing-masing, setiap pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan menu yang akan disuguhkan ke depan mereka.
Guresu Dining adalah cabang kedua dari restoran Guresu yang sudah berdiri di Gandaria, Jakarta. Berbeda dengan versi pendahulunya, Guresu Dining dibuat dengan konsep yang lebih "fancy", pun menu yang disajikan lebih kompleks.
Baca juga: Chef Tom Aikens punya menu baru di restoran Tom's by Tom Aikens
Gerai yang berada di Gandaria ini lebih banyak menyajikan menu kasual yang relatif cepat dibuat dan mudah untuk dibawa pulang, seperti sushi roll. Berlokasi di bangunan pujasera, gerai pertama ini menguarkan suasana lebih santai.
Di gerai yang berada di Kemang, pengunjung akan disambut dengan konsep restoran khas Jepang yang tak terlalu besar, tapi tetap hangat. Didominasi nuansa kayu, restoran ini bisa menampung hingga belasan orang yang berjejer menatap para chef beraksi di dapur.
Guresu adalah jenama yang dikembangkan pasangan Ankatama Ruyatna dan Esha Mahendra, dimulai di Bintaro di tengah pandemi COVID-19. Diangkat dari nama "Grace" alias berkah, awalnya mereka ingin membagikan kebahagiaan dengan makanan-makanan mereka, apalagi kala itu masyarakat yang terkurung di rumah hanya bisa saling berbagi perhatian lewat kiriman makanan.
Khusus di Guresu Dining, pasangan ini memilih konsep di mana pengunjung mendapatkan pengalaman makan yang seru dengan sajian lezat, cantik dan harga relatif terjangkau.
Baca juga: Pizza Marzano buka restoran pertamanya di Bogor
Chef Iwan Gunawan yang pernah bekerja di Kamakura, Jepang, memotong-motong alpukat, melapisi bagian atasnya dengan potongan salmon, ikura, saus tartar dan minyak truffle. Salmon tartar truffle ikura memadukan lembutnya alpukat dan salmon, tapi ada ledakan rasa dari minyak truffle yang khas.
Menu berikutnya adalah salad Maguro Tataki, potongan ikan tuna yang dibakar sebentar, ditambah dengan dressing wafu khas Jepang, ditambah dengan potongan sayur dan hiasan bunga. Renyahnya sayuran segar cocok dengan kelembutan tuna, apalagi dicocol dengan saus dressing wafu.
Baca juga: Mau makan di restoran melayang Lounge In The Sky? Ini syarat & kiatnya
Setelah menikmati tuna dan salad, giliran Salmon Carpaccio yang masuk ke dalam perut. Tampak chef sibuk memotong tipis salmon, menjejerkannya dalam piring lalu membakarnya sebentar. Hidangan ini disajikan bersama saus ponzu yang asam dan gurih.
Sembari mengosongkan isi piring, chef sibuk mengiris tuna, salmon dan shima aji alias bawal bintang, menatanya dalam piring berisi es lengkap dengan dekorasi cantik, tak lupa menambahkan sejumput wasabi di pojok. Ini adalah menu favorit untuk para penyuka ikan mentah. Dengan sedikit wasabi dan cocolan kecap shoyu, setiap potongannya dengan mudah bisa dinikmati di dalam mulut.
Bagi penyuka makanan Jepang "kekinian" yang gurih, ada The Bomb yang terdiri dari salmon, juga inari salmon spicy mayo yang dibalut dengan tahu manis ala Jepang.
Di dapur, chef tampak sibuk menyatukan dua jenis ikan, tuna dan salmon, agar membentuk warna menarik, menyatukannya dengan gulungan nasi berisi timun, acar lobak, membalutnya dengan plastik wrap dan memotong-motongnya.
Baca juga: Begini rasanya makan di restoran melayang "Lounge In The Sky" Jakarta
Enam potongan besar Rainbow Roll dibentuk seperti bunga bila dilihat dari atas, ditambah lagi dengan saus mayo gurih, juga sedikit kremesan untuk menambah tekstur. Setiap potongannya lumayan jumbo, setidaknya butuh dua kali gigitan besar untuk bisa melahap semua potongan.
Restoran yang dalam proses mendapatkan sertifikasi halal ini bisa menjadi pilihan bila Anda ingin mencoba menu omakase kasual dengan harga relatif terjangkau. Di restoran sushi pada umumnya, omakase bisa menguras dompet karena harganya mencapai jutaan. Di sini, tamu bisa mendapatkan beberapa menu dengan harga setengahnya.
Omakase adalah ucapan dalam bahasa Jepang di mana semua menu diserahkan kepada chef sushi. Tamu tak perlu bingung memilih menu, sebab makanan-makanan terbaik pilihan chef akan disuguhkan kepada mereka. Tertarik untuk mencoba? Itadakimasu!
Baca juga: Mencicipi daging kambing dicelup kaldu gurih di hotpot ala Mongolia
Baca juga: Cafe Batavia hadir di Brussels, sajikan kuliner khas Indonesia
Baca juga: Chef Tom Aikens punya menu baru di restoran Tom's by Tom Aikens
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022