• Beranda
  • Berita
  • Bus Shalawat berhenti beroperasi selama 10 hari saat puncak haji

Bus Shalawat berhenti beroperasi selama 10 hari saat puncak haji

27 Juni 2022 01:20 WIB
Bus Shalawat berhenti beroperasi selama 10 hari saat puncak haji
Jamaah calon haji menaiki Bus Shalawat ke Masjidil Haram. ANTARA/Desi Purnamawati

Menyimpan tenaga untuk keperluan wukuf di Arafah yang saya yakin ini butuh energi yang tidak boleh kita kurangi.

Pelayanan Bus Shalawat akan berhenti beroperasi selama 10 hari yaitu pada 4 Juli hingga 13 Juli 2022 saat puncak haji di Arab Saudi.

"Jadi bus yang akan dipakai di Armuzna adalah bus yang sekarang dipakai untuk Bus Shalawat, jadi nanti setelah tanggal 5, coba perhatikan tidak ada lagi bus-bus Shalawat berkeliaran," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat.

Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji 1443 H/2022 M, puncak haji yaitu wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah bertepatan dengan 8 Juli 2022. Maka Bus Shalawat berhenti empat hari sebelum puncak yaitu 5 Dzulhijjah (4 Juli).

Bus shalawat yang sebelumnya memberikan layanan kepada jamaah calon haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram akan ditarik seluruhnya untuk persiapan Arafah, Muzdhalifah, dan Mina (Armuzna).

Setelah 5 Juli, Bus Shalawat tidak bisa dimobilisasi ke Masjidil Haram, karena seluruhnya dikonsentrasikan dan ditarik untuk persiapan pelayanan Armuzna.

Nantinya Bus Shalawat akan kembali beroperasi normal melayani jamaah dari hotel ke Masjidil Haram pada 14 Juli atau 15 Dzulhijjah.

Arsad mengimbau kepada seluruh jamaah haji Indonesia untuk tidak memaksakan diri ke Masjidil Haram saat operasional Bus Shalawat berhenti sementara.

Dalam periode tersebut juga, jamaah bisa melaksanakan shalat lima waktu di mushala yang tersedia di hotel tempat menginap

"Saya sarankan untuk melaksanakan shalat lima waktu di masjid atau mushala sekitar lokasi jamaah tinggal dan tidak mungkin melaksanakan shalat di Masjidil Haram," katanya.

Hal ini juga sekaligus agar jamaah haji tidak terlalu capek dan bisa menjaga kesehatan jelang puncak haji di Armuzna.

"Menyimpan tenaga untuk keperluan wukuf di Arafah yang saya yakin ini butuh energi yang tidak boleh kita kurangi," katanya pula.

Baca juga: Jamaah haji Indonesia perlu ingat nomor bus shalawat
Baca juga: Kemenag pastikan layanan bus shalawat beroperasi 24 jam

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022