Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar mengatakan melalui pelaksanaan Kongres Kehutanan Indonesia (KKI) VII 2022 semua pihak diharapkan meningkatkan peranan untuk menjaga kermanfaatan dan keberlanjutan hutan dan mengendalikan perubahan iklim.Komitmen bersama untuk terus menjaga kebermanfaatan hutan
"Pada tahun 2022 dengan demikian menjadi penting untuk kita berkomitmen dan berperan serta secara aktif dalam agenda nasional terkait sangat erat dengan kehutanan yaitu pengendalian perubahan iklim," kata Menteri LHK Siti dalam Pembukaan Kongres Kehutanan Indonesia VII 2022 di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian LHK yang dipantau secara virtual di Jakarta, Selasa.
Kongres Kehutanan Indonesia (KKI) VII 2022 mengangkat tema Hutan Terkelola, Bumi Terjaga dan Bangsa Berdaya, dan bertujuan untuk mendokumentasikan pandangan para pemangku kepentingan sektor kehutanan terhadap sejumlah isu dan kebijakan kehutanan yang telah dilalui.
Kongres tersebut juga bertujuan untuk merumuskan rekomendasi fokus kebijakan pembangunan lima tahun ke depan dan tercapainya kesepakatan peran-peran para pihak dalam mendukung pembangunan kehutanan serta membentuk kepengurusan Presidium Dewan Kehutanan Nasional periode 2022-2026.
Melalui kongres tersebut, Menteri LHK mengajak semua pihak untuk meneguhkan komitmen bersama dalam upaya mendorong kemajuan pembangunan kehutanan Indonesia bagi kesejahteraan masyarakat dan dalam posisi Indonesia di dunia internasional terkait keberlanjutan dan perubahan iklim.
Baca juga: Menteri LHK sebut Indonesia alami evolusi di bidang lingkungan hidup
Baca juga: Menteri LHK: Generasi muda berperan sebagai agen perubahan lingkungan
"Kembali kita teguhkan komitmen bersama untuk terus menjaga kebermanfaatan hutan dan sumber dayanya dalam upaya mencapai kemajuan kehidupan bangsa Indonesia," ujarnya.
Menteri LHK menuturkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam konvensi mengatasi dampak perubahan iklim menyatakan dan menegaskan dalam Nationally Determined Contribution (NDC) yang memuat target komitmen penurunan emisi gas rumah kaca sebesar -140 juta karbon dioksida ekuivalen.
Dalam menjawab tantangan global tersebut, Menteri Siti mengatakan diperlukan langkah-langkah terobosan, inovasi dan kolaborasi serta upaya bersama untuk percepatan implementasi aksi mitigasi perubahan iklim.
Selain itu, berbagai terobosan, inovasi dan upaya bersama juga dibutuhkan untuk mengoptimalkan sumber daya ilmu pengetahuan dalam pengelolaan kebumian untuk memberikan solusi dan upaya-upaya untuk keberlanjutan dan kesejahteraan di bumi.
"Bumi merupakan titipan yang harus kita jaga dan rawat bersama bagi anak cucu kita," tuturnya.
Menteri LHK Siti Nurbaya berharap seluruh elemen bangsa Indonesia dapat berkolaborasi dan bekerja bersama-sama mewujudkan komitmen tersebut.
Masukan, koreksi maupun inisiasi dan gagasan seluruh peserta kongres dalam rangka memperkuat komitmen tersebut diharapkan juga mengemuka selama pembahasan substantif dalam Kongres Kehutanan Indonesia (KKI) VII.
"Melalui pelaksanaan kongres ini kita semua kiranya dapat semakin meningkatkan peranan dalam membangun dunia kehutanan Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Menteri LHK: Kampung Tangguh Nusantara ideal untuk pengendalian perubahan iklim
Baca juga: Menteri LHK harap pemanfaatan EBT meningkat hingga 50 persen di 2050
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022