Apri/Fadia secara mengesankan mampu menang dengan skor 21-16, 21-15 atas ganda putri asal Jepang yang sedang dalam performa terbaiknya, termasuk menjadi juara bertahan Indonesia Open dua pekan lalu di Istora Senayan, Jakarta.
Bermain melawan ganda putri Jepang, Apri/Fadia dituntut untuk bermain capek dan harus bisa menekan sejak awal pertandingan. Strategi ini mereka lakukan sejak gim pertama demi menekan Matsuyama/Shida agar tak bisa mengembangkan permainan.
Baca juga: Kekompakan maksimal modal Apri/Fadia lalui babak pertama Malaysia Open
Setelah mengantongi keunggulan 4-1, ganda putri peringkat ke-133 ini hampir tersusul setelah terlibat kejar-mengejar angka yang digalakkan Matsuyama/Shida.
Sempat menyamakan kedudukan 6-6, 8-8, 12-12, dan 13-12, beruntung Apri/Fadia bermain lebih telaten untuk mengontrol ritme permainan. Keuntungan justru diterima oleh pasangan Indonesia karena Matsuyama/Shida kerap melakukan kesalahan sendiri.
Kualitas permainan Fadia juga mengalami peningkatan saat tampil menghadapi ganda putri peringkat lima dunia.
Saat tampil di Indonesia Masters dan Indonesia Open, Fadia sering melakukan kesalahan dan memiliki pertahanan yang lemah pada titik tertentu. Namun saat tampil di Axiata Arena, Fadia bermain lebih berani dan selalu mengejar bola untuk melakukan pengembalian.
Baca juga: Fadia harus bisa atasi tekanan, kata Eng Hian
Level permainan yang meningkat membantu pasangan Indonesia untuk membalikkan keadaan, yang awalnya tertinggal 3-6 menjadi unggul 12-10 atas Matsuyama/Shida.
Keunggulan ini terus dijaga lewat pertahanan solid yang dibangun antara Apriyani dan Fadia. Keduanya juga tak sungkan untuk bermain lebih dinamis dengan berganti peran antara pemain depan dan belakang.
Setelah bermain selama 35 menit, Apri/Fadia tak hanya lolos ke babak perempat final namun juga mencatatkan kemenangan pada ajang BWF Super 750 yang menjadi pertemuan perdananya dengan Matsuyama/Shida.
Baca juga: Ganda Korsel sebut Apri/Fadia bisa jadi pasangan hebat
Baca juga: Eng Hian targetkan Apri/Fadia tembus ranking 8 besar dunia
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022